Mencari Keadilan Sebelum Menikahimu
juga berbelanja banyak. Berbelanja adalah hobi Arumi dan ia sangat suka membeli berbagai barang yan
i datang sembari menent
gak istirahat di kamar aja say
na lagi pengen nonton tel
ung ke cabang utama di Amerika ya
iperbola banget de
i. Beli ayam goreng aja s
rumi sambil menaruh beberapa box berisi ayam goreng. Ta
n sama belanja. Mana belanjan
anja apa aja?"
Oh iya kakak juga beliin coklat kesukaan dedek," ucap Aru
sih kak,"
n belanja pake uang tabung
k ada, jadi kamu udah gak bisa bergantung sama orang tua lagi. Kamu harus mulai hidup hemat. Manfaatka
ja. Tabunganku masih
-barang yang ia beli. Sedangkan, Nabilah, Pevita, dan
*
impa sang Ayah belum selesai juga. Padahal Pevita sangat ingin kasus tersebut segera terungka
kepada pihak berwajib, Pevita selalu saja disuruh menunggu dan seolah tak ada kelanjutanny
... (Bunyi p
vita melalui sa
malam-malam begini karena saya mau menyamp
apa pak?" t
sa menyampaikan ini lewat ponsel. Akhir-akhir ini saya sangat sibuk me
sampaikan? Tolong jangan membuat
mereka akan menyita semua aset-aset Pak Bram jika huta
Tolong lebih detail
iau miliki. Sayangnya, baru bayar satu kali angsuran, ayah kamu sudah meninggal dunia. Otomatis beliau gagal bayar hutang sehingga semua asetnya aka
tang Papa saya ke ba
iliun rupiah,"
ga belum tentu cukup untuk membayar
tersebut, mau nggak mau kamu harus menyerahkan semua aset milik p
uangnya? Siapa tahu uangnya masih ada dan bis
a, kok kamu malah nanya ke saya. Seharusnya kamu ya
u, baru kali ini beliau membentaknya. Meskipun hanya lewat telepon, tetapi itu terdengar sang
ng bapak tidak tahu ya sudah,
sehingga saya tidak konsen dan jadi mudah emosi seper
ita, padahal sebenarnya ia masih m
ya dan saya sama sekali tidak terlibat dalam mengurus keuangannya. Setahu saya pak Bram sendiri yang menangan
uangan Papa saya. Papa nggak pernah cerita soal keuangan dan Papa juga
siapa orang-orang terdekat Papa saya di kantor? Siapa tahu
knya langsung ditutup. Bukankah saya sudah
pak, saya lupa
bapak. Saya tidak tahu harus meminta tolong pada siapa lagi. Satu-satunya
kamu. Urusan saya sendiri saja sudah banyak. Sa
aya memaklumi i
kan rumah yang sekarang kamu tempati. Kamu dan adik-adik kamu hanya boleh membawa barang pribadi kal
ya mengerti,
arang tanggung jawab kamu tidak hanya menjadi kakak, tapi juga menjadi orang tua. Pastikan k
pak," jaw
pesan yang saya sampaik
aik dari bapak. Terima kasih selama ini sudah
singkat, kemudian ia la
ia harus dihadapkan dalam bayang-bayang kemiskinan. Jika semua aset milik sang Ayah disita, itu sama