Prahara Hati
b
perusahaan tersebut ternyata Arveen, pria yang masih sangat di bencinya samp
lit
Begitu mendengar aduaan dari Arveen tentang calaon pegawai baruny
en? Kamu tidak ingin berkerja di sini?" tegurnya
tu mengetahui jika pemilik perusahaan tersebut ternyata Arveen
jawab!" s
berkerja di sini,"
ari ribuan orang yang melamar bahkan memohon untuk bisa berkerja di perusahaan bes
ja di sini," jawab Jelita yakin. Benar benar tidak ingin me
tu tersenyum kecut."Silahkan pe
gu bus ponselnya berbubyi, ia bergegas mengngkatnya."Jelita, kamu sekra
baru mau
segera ke rumah saki
e rumah sakit, beritahu aku alamatn
engah berlari Jelita segera menuju ruang IGD, Tampak tetengganya yang teng
ja ibu mu pingsan, dokt
ngan cemas. Sampai seorang dokter
? Dia sakit apa?" Jelita menghampi
dan harus segera di lakukan opera
elita lemas, tidak pernah terbayangkan jika ibunya harus menan
perlu di lakukan rutin
mendapatkan uang sebanyak itu, untuk makan
rasi, tapi anda harus meyelesaik
i saya sedikit waktu," Jelita memohon, walau ia pu
au begitu sa
, tangsinya pecah, bingung apa y
engusap bahu Jelita, beusaha menangkan tangis
sudah di pindahkan ke ruang ICU. Hatinya terasa pilu melihat sang
sebatang kara."Apa yang harus kulakukan bu? Apa?" Jelita kembali mengucapkan kegusaran hatinya, bagaimana hatus mendapatkan uang sebnayak itu dalam wak
*
terperangah melihat Jleita ya
mat s
berhasil masuk ke ruangan sang man
kamu ke sini
ucapan saya, saya in
am kau sudah kembali, benar benar gadis yang tidak punya pendirian," umpat wanita itu.Jelita hanya dapat men
tadi, aku benar benar
een pun pasti a
dia sudah setuju, pak Arveen tema
bercanad
," Merasa tertantang wanita itu pun segera
ta berkerja di sini?" sontak saj
pa saya perlu
at pelan pelipisnya."
ay Arveen sangat selektif untuk memilih pegawai di peru
pat suruh dia masu
terkejut, ia segera keluar dari ruan
i mengucap salam, sera
?" tanya Arveen pada gadis
Jelita, mendongkakan kepalanya. Arveen dap
mu," Arveen tersenyum kecut, mempersilahkan Jel
a mo
ingkirkan harga dirinya untuk sang ibu. Melihat hal itu tentu Arveen terkej
kuh tapi ia sangat tidak suka ada
u tidak akan pergi sebelum d
berfikir Jelita pasti akan pergi dengan sendirinya. Setelah makan siang selesai Arveen kembali
pergi?" tegur A
akan aku tida
langanan tanganya."Tolong aku," Jelita kembeli memoh
hirnya tidak tega melihat gadi itu."Sekarang lepaskan tanganku,
elum s
" Arveen menger
uta, apa aku bo
rkerja pun belum sudah minta bayaran, lagi pula g
ajiku setiap bulan apa saja, aku sangat membutuhkan uang itu,"Jelita
ang itu, asal kau mau melakukan semua perintah ku di luar