CINTA DAN OBSESI
ngunjungi Afra saat di lokasi syuting. Hari ini Angkasa telah berjanji k
. Afra langsung membereskan semua barangnya kemu
nakan sepeda. Hal itu tentu menarik perhatian beberapa warga y
ng besar namun terlihat sepi. Afra menatap kagum desain rumah tersebut. Kasi
an. Mata beliau menatap kaget Afra y
fra, t
Pak Kasim sehingga ia langsung
pembantunya Den Angkasa." Kasim m
ra dengan ramah. Tidak
mas
melihat majikannya itu berani menyentuh seorang gadis. Selama ini, Kasim menge
sedikit. Tidak seperti rumah orang pada umumnya yang biasanya berisi koleksi-koleksi khusus.
gkasa kepada Afra y
ra tanpa bisa menyembunyikan ras
gkasa singkat sambi
sa memiliki rahasia yang memang tidak dapat dibaginya pada siapapun. Baru kali in
utur Angkasa kemudian menyerahkan sebuah album
awakan minum untuk Afra pun ikut terkejut melihat album foto yang dipegang o
tri tersenyum bahagia yang dapat Afra tebak kalau mereka adalah orang tua Angkasa. Kemudi
Afra sambil menunjuk sebuah foto bayi laki
ngung. Apakah ada yang salah dengan perkataannya sehingga Angkasa
angat ia kenali sedang mengenakan seragam SMP. Afra men
fra yang terlihat
a panik karena melihat mata
ti itu, Angkasa hanya terdiam kaku. Ia benar-benar merasa bingun
nyariin kamu..." kata Afra dalam
rinya. Untuk apa dan kenapa? Ribuan
g kini hanya memasang wajah bingungnya. Angkasa masih kebi
n aku dari gerombolan preman," tanya Afra p
asa memastikan. Afr
a mencoba mengingat-ingat kejadian yang dimaksud ol
ia mengerti kenapa Angkasa tidak pernah kem
" kata Afra yang terdengar tulus. Angkasa hanya bisa tersenyum sebagai tanggapa
ada panggilan masuk. Tertera nama Asia di layar
" sahut Afra ta
Hiks...
ra langsung bangkit karena kaget. Ia yakin
khawatir. Angkasa diam-diam memperhatikan pe
Di penjara. Ban
r, kan? Asia, saudaranya yang terkenal baik dan j
gak lucu, deh!" sungut Afra kesal. Ia tid
n gue, Ra!" pinta Asia
a yakin bahwa Asia tida
in balik ke Jakarta secepatnya!"
ra dan Asia. Angkasa penasaran dengan hal apa yang sedang di
ari penglihatan Angkasa. Pria itu langsungJakarta!" ungkap A
an main karena Afra tiba-tiba saj
saja," terang Afra dengan nada bergetar. "Aku t
a gimana? Sendirian?" Angkasa berusaha memberikan nasehat kepada Afra agar gadis it
Maafin aku, Angkasa," pu
dian berlari begitu saja meninggalkan rumah Angkasa. P
sepertinya Afra memiliki urusan yang mendesak. Hanya saja An
kita bisa be