Pesan singkat dari sang bunda.
m. begitupun dengan sekelompok orang yang sedang berada jauh dari daratan itu. disebuah kapal penangkap ikan namp
tan dan kekhawatiran takbisa ditutupi lagi oleh mereka disaat itu pula Fernandez dan zigo sedang bersusah payah mengangkat jaring ikan mereka tiba tiba jangkar perahu tersangkut trumbuk karang dan glombang
ari hendak mengambil telepon iya ingin menelpon suaminya tapi ketika sedang berlari iya terpeleset hingga terjatuh darah segar keluar melewati kaki Yuki yang sedang hamil muda iya merintih kesakitan namun tak ada pertolongan sama sekali iya terus merintih sambil berusaha bangkit dari duduknya kini piki
nyelamatkan diri tubuhnya semakin di permainkan oleh glombang di dalam laut sementara y
dakan petir menjadi saksi bisu perjuangan merek
tuskan masuk dan mbok liat kamu.. yang begitulah" Jawab mbok Jamilah menjelaskan apa yang terjadi mbok Jamilah sendiri adalah seorang dukun beranak dan juga tetangga Yuki ya maklumlah namanya juga di desa ya masih banyak dukun. "Mbok mas nandez gimana ada telfon GK tadi?" Tanya Yuki pada mbok Jamilah "enggak ada tu ndok" Yuki menganggukkan kepalanya tanda mengerti "yasudah ndok istirahat dulu saja biar mbok bilkan makanan dulu" ucap mbok Jamilah dengan perhatian lalu iya bergegas pulang untuk mengambil makanan di rumah mbok Jamilah adalah wanita janda yang tin
ada pristiwa memilukan yang tak iya ketahui. Yuki menjalani hari-hari seperti biasa sebagai penjual ikan di pasar biasanya
esar" seorang pria menghampiri lapak Yuki dengan membawa satu bo
ermasuk diskon hahahah"jaw
ki menanyakan prihal tentang suaminya "nggak tu Ki. Emang blom pulang?" Yuki hanya menggelengkan kepala respon pertanyaan Rendi. "Eh aku baru ingat waktu itu nandez p
arena berjualan ikan saja tak cukup jika untuk biaya persalinannya nanti untuk mengurus anak dan juga Yuki masih berharap Fernandez datang untuk menemuinya namun ia sudah bertanya kepada seluruh teman-teman Fernandez tak ada yang pernah les 10 bulan yang lalu. Pagi ini Yuki bangun dari tidurnya iya bergegas melaksanakan pekerjaan rumah seperti biasa lalu ia bersiap-siap mendatangi sebuah rumah besar di desanya ya itu adalah rumah tuan Daka saudagar terkaya di desa itu dia berharap di rumah Tuan Daka mendapatkan pekerjaan ketika selesai bersiap-siap ya langsung menuju rumah tuan Daka ya mengetuk pintu gerbang rumah tersebut mengucap salam berharap ada jawaban dari dalam tak sedang beberapa lama ia mengucap salam seorang laki-laki menjawabnya dan langsung membukakan gerbang "maaf nona ada perlu apa kau datang ke sini?" Tanya sang satpam dengan ramah "maaf pak saya Yudi saya ndak bertemu dengan Tuan Daka apakah beliau ada saya mempunyai urusan dengan beliau ada yang
ri hendak mengambil telepon iya ingin menelpon suaminya tapi ketika sedang berlari iya terpeleset hingga terjatuh darah segar keluar melewati kaki Yuki yang sedang hamil muda iya merintih kesakitan namun tak ada pertolongan sama sekali iya terus merintih sambil berusaha bangkit dari duduknya kini piki
nyelamatkan diri tubuhnya semakin di permainkan oleh glombang di dalam laut sementara y
dakan petir menjadi saksi bisu perjuangan merek
tuskan masuk dan mbok liat kamu.. yang begitulah" Jawab mbok Jamilah menjelaskan apa yang terjadi mbok Jamilah sendiri adalah seorang dukun beranak dan juga tetangga Yuki ya maklumlah namanya juga di desa ya masih banyak dukun. "Mbok mas nandez gimana ada telfon GK tadi?" Tanya Yuki pada mbok Jamilah "enggak ada tu ndok" Yuki menganggukkan kepalanya tanda mengerti "yasudah ndok istirahat dulu saja biar mbok bilkan makanan dulu" ucap mbok Jamilah dengan perhatian lalu iya bergegas pulang untuk mengambil makanan di rumah mbok Jamilah adalah wanita janda yang ting
ada pristiwa memilukan yang tak iya ketahui. Yuki menjalani hari-hari seperti biasa sebagai penjual ikan di pasar biasanya
esar" seorang pria menghampiri lapak Yuki dengan membawa satu bo
ermasuk diskon hahahah"jaw
ki menanyakan prihal tentang suaminya "nggak tu Ki. Emang blom pulang?" Yuki hanya menggelengkan kepala respon pertanyaan Rendi. "Eh aku baru ingat waktu itu nandez p
ersebut sedangkan suaminya Fernandez tak kunjung kembali dari bekerja uang pun tak diberikan Fernandez jelas takada kabar karena Fernandez telah mendahului menghadap Tuhan Yuki terus berpikir bagaimana ya dapat menghasilkan uang dengan cepat karena berjualan ikan saja tak cukup jika untuk biaya persalinannya nanti untuk mengurus anak dan juga Yuki masih berharap Fernandez datang untuk menemuinya namun ia sudah bertanya kepada seluruh teman-teman Fernandez tak ada yang pernah les 10 bulan yang lalu. Pagi ini Yuki bangun dari tidurnya iya bergegas melaksanakan pekerjaan rumah seperti biasa lalu ia bersiap-siap mendatangi sebuah rumah besar di desanya ya itu adalah rumah tuan Daka saudagar terkaya di desa itu dia berharap di ru
esar tempat Daka bekerja dengan member
amuala
at terdengar jawab
lam masuk tid
ada sedikit keraguan di hatinya mengingat siapa Daka sebenarnya. Namun iya segera menepis fikiran yang bergemuru itu . Dan mulai melangkahkan
kin mengerikan kini Yuki harus memulai dari mana pembicaraan nya ke