Terjerat Gairah Semu
ga rasa curiga. Tetapi, dengan segera ia menepis semua kecurigaan itu. Guntur ingin menebus semua kelemahannya selama tiga bulan pe
balnya tumpah ampe kebanyakan. Pedes banget, Pa sampai aku sakit perut
pi itu semua tidak akan terjadi jika Guntur sanggup menunaikan tugasnya sebagai suami di a
n sudah ia bagi dengan lelaki lain selain suaminya. Parahnya, saat Dara melakukannya ber
an senjata pusaka milik Farh
annya. Hatinya benar-benar sudah dibutakan oleh hasrat biologis yang semakin menggila. Alam imaji di dunia khayalnya te
h itu Papa mau menunaikan kewajiban Papa, memberi nafkah batin yang selama ini tertunda. Mama
embawanya masu
ingin tidur dan istirahat, Dara benar-benar merasa sangat lelah. Permainan Farhat di kursi sofa ruang tamunya telah mengobrak-abrik
sar botol itu seakan masih terasa mengganjal di are
bawakan segelas susu hangat. Melihat wajah Dara tampak pucat dan lesu, Guntur merasa kasihan, tetapi gejolak hasrat dalam
sudah ia konsumsi secara rut
dulu susu h
trinya. Pelan-pelan ia membantu Dara agar duduk di atas ra
t itu sampai habis. Tubuhnya seketika terasa
inya rapat. Langkahnya tegap menghampiri istrinya, ia terlihat sudah sangat tidak sabar, bergegas mem
pi yang di hadapannya ini adalah suaminya yang telah lama menunggu kesembuhan al
e seluruh bagian tubuh istrinya itu dengan sangat brutal dan liar. Telah lama ia menantikan saat-sa
inkan perannya. Dara sangat tidak menyangka, dalam satu
tif menjelajahi setiap lekuk tubuhnya, menggenggam kedua bukit kembar di dadanya hingga me
semua sentuhan suaminya. Gun
lit sampai ke punggung Dara dan dengan gerakan pelan menarik celana berbentuk seg
Guntur bergerak cepat, sembari menahan napasnya yang mulai tersenggal-senggal, ia menyusuri semua bagian tubuh istrinya, dari lembut bibir
kehati-hatian. Perlahan, jari tengah Guntur berusaha menerobos masuk ke dalam celah gelap yang mulai memercikan
antasi Dara kembali tertuju kepada lelaki keturunan Bombay yang telah membuat hasratnya terpuaskan sedari sore tad
itu pun sepertinya sudah siap menerima kedatangan sosok kekar
epaskan gairah yang telah lama menumpuk di dalam dada penuh sesak. Guntur lalu membuka kedua pangkal paha istrinya pelan-pelan, me
empit yang dipenuhi bulu-bulu halus di antara pangkal paha istrinya. Dara na
ngkat kelelakian suaminya. Nampak kedua mata Guntur te
lincah ke arah kedua bukit kembar istrinya, lalu memainkan secuil daging kecil di atas puncak bukit kembar di dada Dara,
uan diri itu dengan Farhat, bukan dengan Guntur suaminya. Alam khayalnya seolah memutarka
ah di dalam dada mulai bergejolak hebat. Bayangan lelaki ketur
diri Farhat yang selalu terlihat jantan itu. Sungguh, alangkah bahaya