icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kakak Iparku Istriku

Bab 2 Buangan Dosa

Jumlah Kata:1501    |    Dirilis Pada: 31/10/2022

yang jumlahnya tetap sama walau sudah sekian kali aku mene

. Mengembalikan jari pada posisi

liki ayah. Merasa sang pencetak diri ini ke dunia sudah di belahan dime

ggeleng

ma kali senyum menghiasi wajah tegang yang ada di hadapan. Debat t

sa. Lelaki tinggi, hitam kelam, berhidu

apa jawabanku tadi lagi

ng ada di hadapanmu ini bisa menjadi ayahmu?" Aku m

ah

kuliahmu akan saya tanggung, bukankah tanggung jawab seorang ayah

rsamanya melompat kegirangan. Memelukku

h merenggut aktifitas kesehariannya, aku memilih tinggal

kai baju bahkan mencuci kotorannya, begitu juga kebutuhan Caca. S

gamankan perbatasan. Kadang pu

akan menjaga di rumah hingga aku pulang

i bagian hidup. Aku menyayanginya, sungguh menyayangi. Hingg

ri kota, atau ke tempat wisata. Pak Arman sosok yang sangat bertang

terpenuhi, termasuk laptop d

olah dasar, ia mendapat rangking sat

suatu malam setelah rutinitas harian selesai ku ke

lam, mengejutkan mata yang masih ingin te

atap sosok yang berbaring d

meskipun satu rumah, aku sama sekali ti

r terbuka, karena aku lupa jadwal ia pulang. Ia menata

ngan mengambil mukena yang tepat berada di atas meja sisi tempat

ruang tamu. Dingin menjalar memenuhi ruangan, mesk

an kalimat. Menarik napas dalam-dalam,

n kata yang akan ku keluarkan tid

mendekat. Kulepas

usnya bapak tidak ti

t itu, bukankah ini rumah dia, tersera

Bagaimanapun baiknya Bu Erma dan p

. Belum lagi desas-desus tetangga seolah men

atau ketika ia pulang tak sabar bertemu Caca. Karena Cac

uk dan tertidur di tempat

ap itu kamar kamu. Saya hany

Caca. Maaf," jawabn

ya melarang Bapak masuk ke kamar

nggalkannya di ruang tamu tanpa

aktu seakan begitu pelan merangkak berput

baru mengelilingi matahari. Mengap

ung saji sudah siap sedia dengan gulai ikan sale campur jengkol plus daun ubi, l

menyibukkan

buh tegap tinggi tepat berdiri membatas kepal

angan melangkah sege

ara!" Kaki itu men

g tamu saja pak," Ja

menatapku begitu intens, Sekuat mungkin mengendalikan rasa yang campur

dengan tatapan yang aku tidak suka, sekarang berdi

kian meni

Pertanyaan macam apa itu. Jika bukan karena Caca dan

." Aku tak menjawab pertanyaannya. Berpikir

rumah dan fokus kepada kuliah,

s ayah dan anak, meskipun sering terdengar d

i budget seorang pembantu. Padahal pekerjaan yang

lah besok

itu, ia berlalu mas

karena setelahnya terdenga

eadaan seperti ini, Del." Tangis Bu Erma

aya," kilahku, mengingat janda beranak lima yang biasa ikut membantu menyetrika di rumah akan

kamu kerjakan, tapi kamu tetap harus di sini, mohon

mendengar nama

ukeraskan hati se

ang jelas in

ak RT berbincang tawa bersama pak A

s ke kantor KUA. Surat pernyataan sudah ditandat

aya sudah bulat,

kamu tega meninggalkan Ca

las tiga, seiring waktu dia akan

, saya harus segera

iver online akan menjemput, sebelum berbicara

wajah yang akhir-akhir ini menjebak detak jantungku tak lagi sehat, mu

mungil gadis kecil itu. Bu Erma dan Pak Arm

apku menenangkan keraguan, tak sanggup

tiiiin

an keambiguan. Caca mas

an, Bu Erma tak bergeming, Caca ber

ua kali lipat!" Gadis itu berbicara tegas pada driver. Aku t

Ah ... Bulshit. H

an dua kali lipat tangan

n berhenti. Getar frekuensi menjalar hingga aku tak

ergi." Berat hati ak

emberanikan diri menatap retinanya adala

sana. Memaksa diri untuk

a ke sini

atang, kami menunggumu.

dah firasat yang akhir-akhir ini menghantui, mimp

aafkan masa lalu itu. Ternyata aku terperangkap, tidak hanya cinta pa

ah ada tempat bua

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka