Di Antara Cinta Si Kembar
o, tampak ketakutan lagi, te
ipi Chiara, sebab terlihat olehnya Chiara penuh ketakutan jadi antara
gnya Ilario, dan terlihat olehny
an kedua tangannya, "Tidak! Ara tidak meladenin siapa pun selain Kakak!"g, ini Aku Ilario, bukan Iqnazio!" dia menge
tap merasa Ilario adalah Iqna
edua lengan Chiara, sedik
o, bukan Iqnazio! Sayang, lihat A
ario, lalu tergesa turun dari tempat tidur ini, "Akhh!" jeritnya sebab badannya yang luka ter
yanya panik sebab Chiara kehilangan kesadaran diri saat ini, "Astaga!" serunya kaget sebab
anpa pikir panjang, disambar gunting medis y
hiara, "Jangan lakukan itu, sayang!" pintanya sebab Chiara mengarahkan gunting
adarkan diri. Lebih parahnya di alam bawah sadarnya, tampak Iqnazio mengejarnya, berusaha untuk kemba
! Aku tidak akan membiarkanmu tetap hidup!' rutuk hatinya perih melihat Chiara sep
cepat merebut gunting ditangan Chiara itu, dilempar ke kolong bed, lalu cepat memeluk Chiara dari belakang. "Marko!" serunya lantang me
n dan Vikrar. Ketiga pria itu bergegas masuk ke dalam ICU, bersama dokter
yang bersamanya, "Lakukan sesuatu! Lekas tenangkan calon menantu
"Lekas ambil obat penenang inject
bergegas kel
ario yang payah menghentikan Chiara
an histeris Chiara, lalu berseru ke Ilario yang
"Lepaskan Chiara!" dimint
ra dari belakang dengan kuat. Sedangkan Marko dan Vikrar memegang ked
sesak dibatinnya. Dengan begitu di
h, sebab selain Chiara dalam keadaan terl
h Chiara, lalu dicium bibir Chiara. Satu tangannya memegang tekuk Chiara. Dia terus mengunci
pas kedua tangan Chia
'Kamu serius tersentuh cinta ke gadis malang ini.' Kekeh hatinya merasa yang Ilario lakukan karen
merasa ciuman Ilario berbeda dari ciuman Iqnazio. Hal lain, mana pernah Iqnazio mencium C
i kembali. Tampak dari pandangan mata Chiara y
ini, cepat menutup mata
ilepas ciumannya, ditempelkan kening
ara, "Kamu mengenaliku?" dit
angis sejadi-jadinya. Entah kenapa dia merasa Ilario
mendeka
io dengan sabar kembali me
Sahut Chiara m
pelukan mereka, ditatapnya Chia
Chiara bersuara lagi, dia sudah
gatal dipanggil Pak Ilario sama Chiara, "Yah kok Pa
Pak Il
enikah pula. Jadi jangan memanggilku dengan Pak Ilario. Gatal t
gar ini, "Iyalah, Ara tidak
nggilku de
n Il
ed, didudukan di Bed, lalu kedua tangannya merangkul pinggang C
ana? Dengan Ilario saja? Ngga m
l Kak R
at lagi sama Iqnazio yang dipanggilnya
dengan Mas Rio ya." Diubah panggilannya, dengan Mas Rio. Kalo Mas Rio kan beda dengan Ka
engantuk, sebab sudah keluar beban dihati dan pikirannya. Entah
Chiara pingsan, dite
hiara!
, baru Chiara perempuan yang berani memukul manja wajahnya. Diamatin Chiara yang melesakan badan ke dadanya, tet
menegur
ng. Biar Chiara tidur lebih nyaman
+
ponnya ke Ilario, tidak dijawab Ilario. Dia saat ini berada di Night Club yang biasa
ikan diri dariku, hmm?" Dia mengira Ilario melarikan dir
mpuan mana pun, karena kalo dia tidak menyu
i Ilario yang playboy, hanya lebih tengil pembawaannya. "Wuih!" decaknya melihat Sabina sanga
Meski kedua pria ini setara kekayaannya. Hal lain Sabina merasa performa Reynald payah di ranjang.
d feeling Sabina di sini menunggu
emandang
arko menelponnya, membatalkan ag
an
untuk bersenang-senang di sini, sebab dia tidak datang k
kan kenapa Ilario memb
mbar Ilario sedang dirawa
ara k
tahu kalo Ilario
mengg
yangnya Ignazio tidak menonjol seperti Ilario
na adiknya
idak mencaritahu. Karena Aku tidak
mana R
imana adiknya Ilario di rawat,
nap
rio ke Klien-Kliennya Ilario. Hal lain, daripada buang wakt
da. Dia mendengus kesal, segera berdiri, lalu
rio menjadi suamimu. Bagi Ilario, Kamu sampah." lalu menghela napas, "H
+
di rumah sakit mana setelah dibawa anak buah Ilario dari room Iqnazio. Sebenarnya Riko tahu dimana Chiara, n
AN
ng dan peca
ia menduga itu pasti Chiara yang trauma akibat dianiaya Iqnazio.
awat VIP ini memanggil Riko, "Masa Kamu tidak bisa
arko dan anak buah Tuan Ilario
mpai ketemu. Kalo ketemu, bawa ke saya.
utkan bibir m
t, hmm?" Iqnazio melihat
njuk Iqnazio yang masih terbaring di bed, meski saat ini posisinya se
a, lalu meraih bantal, di
kin Ilario yang membuatny
r ini hanya m
rsam