Cinta Pertama CEO Tampan
m melihat dirinya sudah tampil rapi
rti itu. Terlebih lagi, Lyn menganggap bahwa lamarannya
ah lamarannya telah la
menyangka mampu lolos dalam seleksi t
udah bersiap?" tanya mamanya
Lyn sambil tersenyum, "Doaka
alak, "Seri
pi belum tentu juga karena ma
ngusap kepala Lyn dengan lembut, "Iya pasti
segera dia naiki. Tak lupa dia juga membawa tas keci
itipkan salam untuk papa, Lyn berangka
kemacetan di lampu merah dekat persimpangan rumahnya. Kemacetan itu memang sud
terjebak, alangkah baiknya L
ketika dirinya sudah sampai di perusahaan itu. Sifat gugup dan m
nanti menghadapi sang penguji yang galak dan k
ya sampai ke pos satpam, seorang
Lyn sambil meng
pagi ini ya," pria bernam
lalu kembali kepada pria
erapa hari lalu pernah dia ajukan, "Saya diminta Bu Laras untuk
La
menelepon bu Lyn
iya. Apa nanti ketika interview,
ya. Dia tahu anak itu pasti gugup dan takut. Bisa dilihat dari pelipisnya yang banjir keringat padahal hari masih pagi,
aktu, seorang satpam satunya memanggil pak Dahlan untuk
tanya Pak D
an datang se
an lebar, dia lantas berlari menuju pos dan menelepon ses
rteriak kepada temannya untuk meyakinkan, semen
u tak be
gendanya Mi
, rombongan mobil hitam mewah nan mengkila
sebagai tanda menghormati kedatangan direktur itu. Sejuj
n Pak Dahlan yakin mereka pasti kalang
il Pak Dahlan s
a p
pergi ke lantai tiga
ungan, "Ma
n sambil setengah berlari ke arah belakang. Mereka menaiki lift dengan
" tanya Lyn pe
an tak m
Dahlan berlari dan menyiapkan satu ember a
antainya cepat kering. Dan satu, tolong bersihkan juga meja yang berdebu di s
Kan saya belum interview.
dengan berat, "Ibu lamar j
engan
an bersih ya. Kalau ibu bisa melakukan itu semua, saya j
lalak, "B
irektur akan masuk. Dan satu lagi, kalau sudah selesai cepat keluar lewat lift tadi
gong berusaha berpikir, "Ja
ihat jam yang kini sudah pukul 7.30. Dia kalang kabut
aci-laci yang berdebu dengan lap setengah basah. Tak lupa, di
barang-barang itu, sedangkan ta
pa bisa aku menyelesaikannya dengan c
samping reaksi tubuhnya yang kaget dengan semua pekerjaan mendadak itu, Lyn juga harus b
iba membuka pintu hingga me
membuatmu terk
yum, "Tida
sendiri. Ketika melangkah masuk ke dal
ngarahkan pria itu duduk di kursi, "Bar
rsenyum, "T
kembali meminta pamit untuk menyelesaikan s
i jas navy?" tanya
s n
ya
uga baru datang karena kemarin dapat t
belum i
gelengka
udah ada
n. Sambil mengelap keringat di pelipis, dia lantas duduk di depan pria itu, "Tadi s
tahu direktu
tur. Bu Laras yang kemarin t
.