The Trued of Love
diri juga. Hari ini lelah sekali, dit
hkan dirinya yang tampak lengket karena penuh dengan keringat. Setelahnya dia mengg
mar Hotel Bourbon Orleans tempat dia menginap. Matanya menerawang menatap langit-langit kamar, d
khusus yang dibuat Abraham untuk Aubrey, jika dirinya sesekali berkunjung dan bosan
ngenal siapa Aubrey, karena sekali-sekali dia membantu di hotel. Meskipun, tampak luarnya begitu dingin dan cuek, tetapi Aubrey pribadi yang sangat hangat. Dia tidak pernah membentak k
aha. Dia lebih mencintai dunia seni. Dengan melukis dia dapat menyembuhkan luka di hatinya atas kehilangan kedua oran
ey tidaklah cukup. Dia selalu merasa iri kepada teman-temann
an hidup dengan dunianya sendiri. Dengan melukis dia dapat m
p dan bertanya, mengapa sang ibu tidak membawanya serta, tetapi ketika melihat begitu sedih dan terpukulnya Abraham. Sediki
u rembulan begitu indah membulat sempurna menyinari kamar Aubrey melalui jende
*
Dia memicingkan matanya, melihat jam di atas nakas,
andra yang menginginkan tidur bersamanya, terganggu oleh Tony. Akhirnya, dengan
palaku sangat pusing dan tidak mengingat
dra hampir saja berkelahi dengan wanita yang kau rayu semalam. Kalian berdu
sta kalau gak gila, gak asyik."
ahu. Sudah sana, aku mau tidur, lelah
ass. Dia ingin ti
begi
Sekalian pengalaman baru untuk
Dia pun melemparkan semua bantal ke arah To
lu ke kamar mandi untuk membersihkan dir
par yang mendera. Dia bergegas membersihkan diri, kemudia
n diantarkan. Waiter yang telah sampai di depan kamar A
iangnya. Namun, tiba-tiba Cassandra lewat di depan kama
angan selera makannya. Cassandra yang tadinya ingin membuat masalah, karena Aubr
ou awake? Aku bol
sangat malas dan lelah jika hari ini harus berurusan dengan Cassandra lagi. Namun, hal itu
an siang, loh. Kita
makanan yang masuk ke peru
, Dom. J
h, sampai kapan sih wanita itu terus menggangguku. S
erjalan menuju pintu kamarnya. Dia
antuk sekali, nih, kau tidak men
au, lagipula Tony sudah b
u aku. Aku akan membersih
e. Setidaknya meskipun banyak ditolak oleh Dominique, pa
ingin minum, kau ambil
kamar itu. Dengan gaya centilnya dia menatap punggun
kang. Tangan kanannya menelusup ke dalam kemeja Dominique dan memberikan sentuhan-
at Cass, jangan melewati batas. Kau adalah sepupu Tony, oleh kar
ya dan kembali ke ruang tamu. Dengan wajah kesal dan cemberut dia menghempaskan tubuhnya di sofa ruang
sonaku. Ketika hari itu tiba, bukan hanya hatimu, seluruh