Sang pendaki gunung
menyimpan sejumlah misteri. Percaya ataupun tidak, hal
ah satu spot favorit para pendaki yang banyak menyimpan sejumlah kisah horor. Salah s
s di pos yang bisa dijumpai jika seorang pendaki memilih rute pendakian jalur Bambangan. Selain itu, pos ini memiliki d
ah seorang pendaki Gunung Slamet yan
a yakni Ilham, Faun serta keponakannya yang ber
suk salah satu pantangan bahwa sebaiknya tidak mendirikan tenda dan beristirahat disana. Namun ia tetap me
kata orang di pos memang angker dan ada 2 pohon berdiri berjajar yang katanya jalur menuju alam lain.Serem dan agak taku
banget. Aku dan keponaanku berjalan menyusuri jalur dengan langkah yang mulai melan karena kecapean. Fikiranku tak tenang dan cuma
Teman dan Dibunt
rfokus, seakan ia seperti mangsa dari burung jalak itu. Burung jalak itu jumlahnya cuma satu, itulah yang semakin membuat suasana ser
padaku begini 'mas mukamu pucet banget dan putih banget kayaknya mas hipo, mas gak apa-apa', saat itu aku langs
at ce
turun dengan selamat juga. Inilah kejadian-kejadian yang ganjil. Saat pul
u istirahat kenapa saat aku tanya mas
sok putih persis dibelakangmu, makan
aku juga melihat sosok hitam
il seketika henin
t di pos 5 kami jalan didepan kalian dan kami menga
ak menyeramkan saja yang kita lihat. Dapat disimpulkan ternyata aku dan Udin saat itu ada dialam yang be
amet tesesat dan
rawan Belanda, J. Noorduyn, disebut sebagai Gunung Agung d
nya, Awe dan temannya memutuskan untuk merayakan kelulusan dengan men
nya, Awe dan temannya memutuskan untuk merayakan kelulusan dengan men
. Sesampainya di Purwokerto, mereka menuju Desa Bambangan, Desa Kutabaw
endapatkan sebuah bibit pohon untuk ditanam di lereng Gunung Sla
ebagai informasi, banyak cerita beredar dari penduduk sekitar mengenai Pos 4 S
ut, dengan orang yang sama, jadi entah itu orang, entah itu makhluk
adanya gangguan. Mereka bahkan sempat beristirahat di Samarantu dan tida
nuju Basecamp Bambangan. Saat itu, teman Awe kebetulan mendahuluinya karena terburu-buru. D
anting atau dahan yang keluar. Dan itu dua, kanan-kirinya sama dengan model ranting ya
dirasa sama dengan jalur yang pernah ia lalui. Sampai pada suatu titik, Awe merasa ada sebuah kejanggalan. Seingatnya, saat menuju Bambangan terdapat sawah-sawah dan jal
ya ibu-ibu, mereka itu lagi memilah kaya beras tapi buk
g-orang di keramaian pasar tak menghiraukan keberadaannya di sana. Awe bahkan sempat bertanya pada orang-orang di sana namun me
baju oblong warna putih, dengan celana panjang yang tidak sampai m
g memberikan Awe petunjuk. Sosok pria tersebut menjelaskan j
s, Mas. Harusnya tadi mas itu di sana lewa
Pak, sekarang kalau mau
g, lurus aja,"
ama Pak?"
satu jam karena mu
erjalanan selama satu jam lamanya, Awe di hadapkan pada tempat semula yang ia lewati, yakn