Cintai Aku, Sebelum Aku Pergi
in nenek dari Eros. Kegiatan rutin yang dilakukan oleh Utami, setiap pagi dan sore. Utam
pek setiap hari begin
mendudukkan nenek Da
mu harus segera ke dokter Annaya, ingat pesannya, jangan sampai kamu lelah, stre
naya 'kan adik iparku. Aku hanya tinggal kirim pesan atau
semuanya. Aku hanya berharap Eros akan terus mencinta
andai bersandiwara di hadapan kalian semua. Dia akan segera menikah
nya. Suami yang hanya tertulis di atas kertas, tidak dengan kenyatannya. Ero
ya sah, secara agama dan negara. Aku peringatkan, jangan persusah hidupmu!" kali ini map berisi seb
, Mas." Utami berusaha un
da tangani saja," b
s. Utami membaca semua isinya, kata-kata yang sa
tusanmu, Mas?"
stri? Lancang sekali bicara begitu k
tuh membasahi tanda tangannya. Eros menariknya begitu
elikan kamu apartemen, atau kamu mau tinggal bersama adikmu? Ja
agama. Aku akan tinggal di sini! sekalipun kamu mau tinggal di sini, dengan istri kedua
diri!" ucap Eros
udah mencoba untuk mendekati kamu, aku menyiapkan makanan buat kamu, aku mencuci dan menggosok se
han, demi mendapatkan diriku dan cintaku." Eros
air mata yang tidak bisa berhenti menangis. Utami lagi-lagi hanya bis
ntuk menikah lagi. Pria macam apa kamu i
t ini, yang paling penting baginya, memberikan s
bayangan keluarga Adelin. Adelin dan Eros hanya melakukan resepsi tertutup di gedun
ariku, Dear." Eros menarik pinggang Adeli
hingga nanti kita menua," uc
a ada di dalam gedung, tidak ada yang boleh membawa ponsel atau kamera ke dalam. Eros dan A
Adelin, setelah mereka selesai
mau dimana
di rumah itu. Aku tidak mau!" Adelin men
selamanya? Kamu tidak ingin menjadi satu
pun, aku tidak akan mau membunuh siapapun!" Adelin memang benci pada Ut
bunuhnya," terdengar tawa dari m
pan kamu t
dia muak dengan kemesraan kita, sehingga dia ingin
akan menggoda mu di depan matanya," ucap A
cepatnya angkat kak
s membawa Adelin ke rumahnya, dimana ada Utami di situ. Eros sudah meranca
menjalani semua ini, kuatkan a
botol minum yang baru di isinya. Belum sampai dia di pintu ka
istri pertama dan terakhirku, dari saat ini, hingga aku menu
membesarkan suaranya, padahal jelas di sana
ah ini? Kenapa aku harus mencinta
, sedangkan semua kamar utama dan tamu, ada di lantai 2. Eros ti
ar untuk malam perta
akitnya, tidak sebanding dengan diam dan acuhnya Eros padanya. Utami terduduk di balik
dan rela melepaskan suamiku, menikah dengan kekasihnya. Sejujurnya, hatiku tidak bis