Trapped By Obsession
gah menyusuri deretan macam-macam sofa yang terpajang di kanan kiri. Ya, akhirnya re
" tunjuknya pada sebuah sof
kesan klasik? Sementara pen
alau begitu mana
k Zerenity pada sofa panja
" Fordrix menoleh pada Zeren
itu mengacak rambut Zerenity dengan gemas yang sek
dengan suara tegasnya pada seorang p
ku Fordrix yang selalu bisa berubah
ki pilihan yang sa
mencari tahu respon Ford dan pria itu ternyata turut menoleh padanya dengan senyuman
hnya, tak tahu harus senang at
meja kopi dan beberapa hiasan dinding. Sama halnya ketika memilih sofa, pria itu tak pernah
h melepas rangkulan tangannya pada Zerenity dan memprioritaskan pendapat wanita itu, membuat petugas yang mendampingi mereka sem
anya. Ia benar-benar telah jatuh pada kenyamanan Fordrix dan tak tahu bagaimana
knya. Ia telah terbiasa oleh kehadiran Fordrix selama sepuluh tahun ini. Tiba-
t wajah bingung Fordrix membuat Zerenity tersadar oleh apa yang baru saja ia lakukan. Zerenity yakin pipinya bersemu merah karena malu. Zerenity hendak melepas pelukan di lenga
rti apa Zerenity men
luk lengannya seraya membawa wanita berambut brunette itu kemba
rhatikan Fordrix yang seketika berubah serius saat melihat nama yang tertera di layar ponsel. Suara tegas dan
semuanya harus sudah siap!" sentak Fo
ian wajah Fordrix melunak ketika ma
saikan sekarang. Maaf aku tak bisa meneman
asa kecewa yang terselip karena pekerjaa
, aku me
an menuju kasir untuk
alah adalah apakah kau tak apa-apa jika harus pulang sendiri nanti?
au khawatirkan? Kau tahu aku s
aman membiarkan kau pulang sendiri sementara kau berangkat
ut untuk meyakinkannya. Ia tersenyum hangat dan membelai sisi kep
*
pur dan langsung berdecak ketika me
yang tersisa satu. Ia masukkan borrito itu ke dalam microwave
sekaligus kawannya, tapi mungkin ia juga dapat dikatakan sebagai asisten pribadi karena ia hampir mengurus segala keperluan Jake,
dulu menahannya dengan segala penjelasan dan permin
Maafkan aku. Aku tak bisa meninggalkan adikku yang masih menjal
salamku saat ia siuman setelah operasi," kat
sekaligus karyawannya tersebut yang memang memiliki kelainan pada organ dalam. Hal itu yang membuat Jake merangkap banya
ja di supermarket adalah salah satu aktivitas yang ia benci, ka
gi hingga membentuk lorong-lorong, tetapi di sinilah Jake sekarang. Melempar segala barang
e dan pria itu segera melempar senyum menggoda pada mer
aan Miles tentang supermarket saat mereka
permarket? Lebih baik kau
n dan bisa memasak tentu a
asal dari mulut Miles. Tampaknya bartendernya itu ingin Jake menurunkan gajiny
seorang wanita berambut brunette panjang yang tampaknya
an menitnya hanya untuk itu? Memang apa bedanya? Buka
ti wanita itu dari bawah hingga atas sementara pikirannya berlari menarik segala ingata
ake mendesah malas karena ia mendapati dirinya memang begitu payah untuk mengingat wanita, kecua
mbil gambar wanita itu dan mengirim pada Miles. Hanya
le
nmu di bar. Kau b
arlet termasuk pertemuan mereka ketika di night club beberapa hari lalu. Damn! Jake tak tahu bahwa
lnya dan memandang Scarlet yang baru
a berpakaian kasual dengan blus putih berlengan mencapai siku, sementara blus bagian depannya Scarlet masukkan ke dalam celana jin hitam dan membiarkan bagian belakang menutupi bokong. Scarlet juga tak me
memang sengaja berpakaian sant
, tanpa sengaja mata mereka saling bertabrakan sesaat. Jake pikir Scarlet akan tersenyum
kan tercoreng. Jake tak pernah diabaikan oleh para wanita, terlebih wanit
h berjinjit berusaha mengg
rmisi, maaf, bisakah kau
e Conti
banget bacain komentar kalian. Te amo! Info seput