Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
gemuruh dan kilat menyambar di luar
s dirinya dalam selimut, tetapi meskipun dia telah melakukan ikan seorang anak kecil. Dia merasa seolah-olah ada tangan tak terlihat yang t
ngeluarkan keringat sekarang, dia masih tidak berani me
it
emudian Kirana mendengar suara sepatu
sampai-sampai dia mulai merasakan nyeri di dadanya. Pikirannya mulai dipe
enjamin privasi tuan rumah, semua pelayan ting
ang menarik selimut yang membungkus dirgan
u untuk menyibakkan selimut dengan kejam. Melalui air matanya, Kirana melihat seorang pria
sur mereda saat melihat Reza di hadapannya. Jantungnya yang tadi mel
s dan kemudian mulai membuka kancing kemejanya. Dia membuka kancingnya satu per satu d
tersipu dan mema
enatap istrinya yang sedang du
pria itu balik. Salah satu tali gaun tidurnya jatuh dari bahunya, dan cara dia meringkukkan badannya
a merasa sedikit terangsa
n mereka sering berhubungan intim. Melihat ekspresi di waja
mengeluarkan piyama Reza dari dalam lemari, menyerahkann
ari dalam kamar mandi. Kirana merasa matanya perih saat me
tiga tahun terakhir. Tetapi ketika malam tiba dan dia dan Reza se
ng gila dan tak pernah puas yang tidak b
tidak memakai piyama yang telah dia siapkan untuknya. Sebagai gantinya, dia hanya melilitkan handuk mandi di pi
raih Kirana dan membaringkannya dengan posisi terlentang di atas ranjang. Hal berikutnya yang Kiran
linga dan leher Kirana merasa geli. Kemudian dia bergerak untuk mencium dan meraba setiap bagianharus mengakui bahwa suaminya memang ahli di atas ranjang. Selama tiga tahun ini, pria itu sudah hafal di mana tempat p
ng punggungnya. Dia kecanduan akan perasaan itu. Saat Reza bergerak semakin cepat dan berirama, dia melengkungkan punggungnya
aling beradu memenuhi ruangan itu
arkan suara itu untukku." Suara Reza yang dalam dan m
irasakannya berubah menjadi erangan kesenangan yang lembut namun tak terkendali. Akhirnya Re
hubungan badan dengannya di sana. Dia juga membawanya ke kamar mandi dan di balkon. Dia membuat Kirana puas l
bahwa pria itu sedang tidur nyenyak. Dia melepaskan tangannya dari pinggangnya, turun dari tempat t
ernah sekali pun memanggilnya dengan panggilan "sa
sedang tidur. Mata pria itu selalu dingin dan tanpa emosi ketik