Together but not the same
ari perusahaan, aku ing
pergi ke salon besok, aku tidak ingin kalah de
dak perlu khawatir tentang itu" Xavier mencoba meyakinkan Ara, walaupun para wanita itu
ingin kalah" ujar Ara k
u besok jam delapan malam, aku pulang
tidur, ia tak ingin terdapat kantong mata besok
*
masih pusing memikirkan dre
ra sudah mencoba hampir semua dress nya, namun sebelum Ara
membuat ku jauh lebih menawan dan c
nutup mata kaki, namun berlengan off shoulder
ya sudah sempurna. Namun ia harus segera p
pan sekarang, Ia mengenakan kemeja hitam dengan jas berwarna navi, dipadukan dengan dasi serupa. D
itu. Ia tidak ingin wanita-wanita itu melihat dan
menatapku sepuas hati mu, tapi sekarang kita harus pergi. Jika tak ingin terlamb
nggu, untuk apa ia harus malu, Ia bahkan rela ji
pengaman untuk Ara dan mulai melajukan mob
*
g membawanya dan Xavier sudah tiba didepan hotel tem
tik honey? aku gugup juga t
t lebih cantik. Angkat kepala mu, mahkota ratu tidak boleh jatuh. Ingat , kau kekasih seo
rang, keberaniannya hilang seketika. Namun ia harus membuktikan kek
n tatapan mendamba. Ara sangat ingin mencecar para wanita itu,
n menatap kekasih Xavier itu dengan tatapan lapar. Xavier sangat ingin mencongkel mata yang menatap k
duduk disini honey, tapi ingat jangan pergi kemana
ngangguk seb
utih saja. Aku tidak ingin kau
pergi lah, aku tidak papa.
pesta besar ini, tapi ia tidak ingin membuat Ara lelah dengan m
jadi lapar. Ayolah hanya untuk terlihat semp
haus, ia memanggil pelayan yang lewat, namun sebelum pelayan itu sampai padanya. Nampan
ucap pelayan itu dengan panik, Hell ia tak mampu mengganti dress itu
rsihkan nya sendiri, bisa tu
n arah toilet, lalu me
am, Ia juga tau jika pelayan i
ngan penampilan seperti ini, ia akan menghubungi Xavier dan berkata jika ia akan pulang te
uk menemani nya malam ini, berapa ia me
ah, aku harus pergi." Ara berusaha pergi namun rambutnya ditarik dengan kencang, lalu tubuhn
u jika aku adalah kekasihnya, bahkan kami belum mengakhiri hubungan kami sampai sekarang. D
L
jung bibir Ara berdarah, kepalanya juga sakit, ia ingin mel
gi. Apa kau mengerti." ucap perempuan itu lalu berlalu pergi dar
tangan yang lebam, dan
embuat Xavier malu nantinya." Ara berusaha sekuat t
empat namun ia tak menemukan Ara, Ia takut Ara kenapa-kenapa. I
apa kau m
" Xavier tidak mempedulikan perempuan berna
ita itu?" tanya Gita
kau maksud
jika bukan wanita yang kau bawa ke pesta ini. Oh tau wanita
udah benar-benar habis, Ara menghilang dan wani
gatal ingin mencekik wanita didepannya ini, Ia tidak ak
ia sudah berani mendekatimu. Aku kekasih mu Xa
yang mengkhianati ku, aku sudah t
u lalu berbisik "Jika kau menyakiti ke
ke parkiran mobil, ia harus segera sampai ke apa
susah payah, bersyukur dia bertem
ntuku, aku berhutang budi
kasian jika kau pulang s
nyak." Ara merasa tidak enak
ias Maxwell, kau bisa memanggilku Elias.
lara Barton kau bi
pulang sekarang. Sampai jumpa.
, ia sudah mencari wanita itu kemanapun, namun ternyata yang dic
*
mengobati lebam nya, sebelum Xavier datang dan melihatnya. Namun belum sempat membuka dress-nya, terdengar bunyi ketukan pintu yan
tau jika kaki ku sakit. Mengganggu
m melihat siapa yang datang, tu
perti orang gila mencari mu di pesta tadi, tapi kau malah berduaan dengan laki-l
matanya. Tapi lidahnya kelu. Suaranya tidak
enjawab SIAPA LAKI-LAKI ITU." kesabaran Xavier suda
kut kau terganggu jika aku menyuruhmu mengantarku, itu pesta perusahaan mu, jadi tidak mungkin ka
i dengan laki-laki lain? Aku tidak menyangka jika kau berubah menjadi wanita penggo
laki yang sangat dia cintai mengatainya sep
gaimana wanita seperti
menambah rasa sakit pada lengannya. Namu
keatas ranjang, lalu ber
penghianatan. Dan kau sudah memanci
r, ia sangat takut sekarang. Namun sebelum ia set dari perbuatan mu?" Ucap Xavier dengan wajah
r." Gumam Ara sambil memeluk Xavier. Namun karena amarah yang sudah diujung ta
AK
k percaya Xavier berani menamparnya. Baru kali ini Xavier melayangka
kesalahan mu bisa ku lu
a mencoba kabur tapi Xav
kenal. Aku mohon. Hentikaan." ujar Ara memohon. Namu
berani bermain-main dengank
Ara dengan dasinya. Merobek dr
mohon jangan
h tidak kuat. Badannya sakit, d
k ada kelembutan sedikitpun. Ara memalingkan wajah nya,
dikit lembut. Namun sekarang tidak, aku akan tunjukkan bagaimana caranya menikmati malam dengan wanita sepertimu." Xavier tid
ka pakaiannya dan mul
anggap tangisanmu it
ar-benar m
endengarkan pasti merasakan sakit itu. Namun tidak dengan Xavier, ia seakan tuli. Ia malah t
ang berbeda. Xavier dengan perasaan senang