Dunia Lain Di Balik Pintu
kan jika sampai mereka meminta bantuan pada polisi, dia juga tetap tidak peduli. Lagipula, mana mungkin mereka
ah sebuah atau dua buah jeruk segar i
ebotol susu segar ini!
g segar ada di sini! Harga terjangk
innya ada di sini! Semua segar!" ucap seo
mereka berpapasan. Kerajaan tersebut merupakan kerajaan yang kecil. Populasiny
edagang apel m
ng indah bukan?" sap
buah hari yang ind
nis ini. Gratis untukm
Terima kasi
adalah apel terenak yang pernah dia rasakan. Aroma dari apel tersebut manis dan harum. Warnanya m
tersebut familiar bagi Astrid, entah dimana dia mendengarnya sebelumnya. Orang-orang langsung berlari
ajaan! Berikan jalan!" teriak seor
satu di sisi kanan dan satu lagi di sisi kiri. Topi tersebut adalah topi khas kerajaan itu. Topi tersebut melambangkan Hermes. Mereka mengenakan jas putih tebal
da putih tersebut diikuti oleh 3 ekor kuda putih di belakang mereka. Di akhir barisan, terdapat 2 kuda putih yang paling gagah dan sehat, menarik sebuah kereta kencana tan
utri dengan rambut pirangnya, terlihat manis dan penuh pengetahuan. Gaun merah mudanya yang menawan menambah kecantikannya. Saat Astrid m
adalah hantu. Sang pangeran sadar bahwa ada yang memperhatikan dan menatapnya. Dia menole
yang tersisa di sana hanyalah rakyat yang serentak bersorak untuk keluarga kerajaan. Semua kebisingan yang ditimbulkan oleh sorak sorai rakyat, membuatnya pusing. Astrid tidak bisa bernapas ataupun berpikir. Satu-satunya yang dia rasak
inya ke dunia lain tersebut berdiri. Dia berlari dan terus berlari. Menyusuri padang rumput yang sangat luas. Di tengah-tengah padang rumput Astrid kebingungan. Dimana letak lem
ta dugaannya benar! Pintu tersebut memanglah lemarinya. Astrid langsung kembali masuk, membuka pintu lemarinya, dan melihat pemandangan kamarnya. Entah kenapa dia merasa lega, merasa t
TOK
dari pintu kamarnya, As
sudah siap! Mau sampai kapa
tempat tidurnya, keluar kama
ibuk menanyaiku tentang k
Tanya Astrid sembar
kolah sudah tersebar. Aku dan Jannet ha
imu. Bukan hanya anak-anak kelas kami sebenarnya, tapi sebagia
dan aku harus menghadap kepala sekolah. Menjawab berbagai pertanyaan ti
u untuk berbelanja sepulang sekolah. Tapi tid
anak-kanakkan dan tidak bertanggung jawab, maka
elanja lebih penting dari
n dramamu! Memangnya sebesar apa sih masalah hidupmu? Kamu hanya perlu dia
nak yang tidak pernah bers
malam tanpa mengucapkan sepatah katapun. Sesudah makan malam, Astrid langsung kembali ke kamarnya. Dia memu
epot-repot mencari lemarinya di tengah-tengah padang rumput untuk kembali ke rumah? Kembali ke tempat
ya dia saat membuka pintu lemarinya, tetapi dia hanya mendapati lemari biasa, bukan pintu untuk pe