Save Me from Fade Away
tambah Bi Tini menunj
ng dengan tiba-tiba bersama gayanya yang jen
ya Arial berusaha meng
antusias Chi
" tanya A
ri mungilnya ke dahi sambil berusaha
menyahutinya dengan
p meluncur," s
iak Chika b
gelus puncak kepala adiknya. C
*
lanya keluar dari jendela mobil saat Bi T
tergopoh-gopoh menuju mo
riak Chika la
i anak seusia Chika kemudian seger
erseluncur saat ada turunan atau tanjakan yang sesekali membuat Ch
a berteriak. Menikmati angin sejuk dar
inya yang merasakan betapa pilunya menikmati kesunyian. "Udah, Dek. Nan
Ia duduk di s
am terus, kenapa?" tanya Mas
s mengedar ke pemandangan di depannya menoleh. "Ngga
run, entahlah. Hatinya merasa ada yang kurang saat kakinya mulai memijakkan kontur tanah yang terasa lembab ini. Pas
nyeret tangannya untuk se
n membukakan pintu dengan kunci yang digenggamnya. Chika segera melesat masuk,
ng yang menampakkan keindahan semesta dengan ha
k?" Mata Aria
t Chika berseru dengan bo
hika. Tangannya bergerak, merangkul sang adik dengan begitu sayang lalu mengecu
menahan lara yang selalu Arial sembunyikan. "Aku juga. Akan selalu ada buat Kakak," b
ng sudah tertata rapi lengkap dengan bandana merah muda di kepalanya. Tapi Chika merasa t
mu sedih," ujar Ari
meski sebenarnya tidak begitu mengerti dengan k
esak. Terharu dengan gadis kecil yang kini berada d
*
potongan roti dengan selai stroberi dan hembusan angin sejuk dari
uga sedang menikmati potonga
em kayak Kakak," cuap Chika tiba-tiba seakan menyimpan
rsedak karena rotinya sendiri. Tatapannya jatu
ntem." Chika menambahkan
ang aja kamu," k
Kayak super hero!" Chika berseru penuh semangat. Kemudian berdiri setelah menghabiskan ku
!" cicitnya menin
Namun tanpa bisa diduga Chika berulah
seru Chika dengan maksud
, pura-pura memukulnya pelan tanpa harus menyakiti gadis kecil itu. Lalu me
!" Chika kembali berseru lalu mend
alikan rotiku!" balas Arial pada Chik
u semua!" Chika tertawa
Tanpa kehabisan akal dan dengan cepat Arial m
epaskan bungkusan roti yang sempat dirampasnya dan memberikannya pada Arial. Lalu m
palanya dengan penuh rasa sayang. Diam-diam berjanji dalam hati bahwa ia
baik?" Chika bertanya dengan na
meng
, kita nggak
a berhasil membuat Arial terenyuh. Rasanya gadis kecil
hat sama kita." Chika m
u Chika yang lebih pantas untuk men
sama kita." Rupanya Chika masih
hanya itu yang ma
ak boleh sedih. Kata Pak Ustadz, mas
nya lagi puncak kepala Chika dengan hangat. Ah, akankah ia mam