Teman Kos
ang langsung Juwita ajukan unt
..
taksi." Juwita bisa melihat ad
..
ar, g
..
er
..
rua
tangan gadis mungil yang akan datang menyambutnya di pintu gerbang. Benar saja, sosok yang ditunggu segera datang mengh
sa satu kardus dibopong sendiri oleh Juwita yang dipunggungnya juga menggendong satu buah tas ransel berukuran besar. Teri
s. Gadis itu tak mendengarnya saat masih di tepi jalan depan. Juwita sempat mendekati kolam yang berisi ikan koi dengan ukur
sana. Agaknya ring itu biasa digunakan untuk bermain basket. Hanya saja, Juwita sedang tak melihat orang-orang yang bermain b
i kos-kosan. Bukan sekadar rumah biasa, melainkan sebuah hunian mewah dan besar dengan arsitektur bergaya klasik. Sayangnya, se
pintu rumah. Caca sudah tidak terlihat lagi batang hidungnya. Ketika akan melangkah masuk, gadis itu menghentikan langkah
-
asi detakan jantungnya yang leb
ukan deretan giginya yang putih. Di lehernya melingkar handuk berwarna merah muda. Wajahnya segar menandakan ia baru saja
t sembari mengulurkan tangan kep
gadis di hadapannya sebagai ke
h semester dua, berarti jauh leb
a,
pelan bahu Juwita dan membawan
luas. Pada salah satu sudut ruang tamu, terdapat satu buah akuarium berukuran besar yang di dalamnya berisi ikan warna-warn
t deretan kursi kayu yang mengelilingi sebuah meja berbentuk persegi dengan ukuran sisi-sisinya berukuran sekitar tiga metar.
nghadap satu buah televisi dengan ukuran yang cukup besar. Jangan lupakan karpet bulu dengan perpaduan warna merah dan hitam
uah ruangan kecil yang tertutup. Sepertinya kamar mandi. Jika setiap kamar kos ada kamar mandi dalam, itu berarti kamar mandi
kuliah tidak lagi harus bertambah dengan kewajibannya untuk mencuci pakaian. Ia memang jarang menggunakan jasa laundry, se
luar di samping tangga yang menjadi penghubung ke area itu memang tengah terbuka sehingga keadaan di belakang rumah bisa diki
enghuni kos yang menyewa pada Pak Jay keseluruhannya adalah mahasiswa. Dirinya dan Caca merupakan penghuni paling muda. Jadi, d
mengetahui jika Juwita tengah
asa bagu
rti ketika pertama kali Juwita mel
ang langsung dibalas dengan seb
asing pintu terdapat penanda berupa angka. Kamar paling depan yang dekat dengan ruang tamu ditandai angka satu. Berjejer s
ghilang. Kamar nomor empat meskipun terletak di dekat area dapur pastilah tidak terganggu dengan aroma-aroma masakan. B
sir rambut. Maklum, anti hairdrye
ng memang terlihat tidak terlalu
ngka dua. Juwita kembali sendirian di tengah ruangan nan sepi. Sepengetahuannya, dua puluh kamar yang ada di kos-kosan milik