THE LAND OF BUNIA
lembar kertas yang terbuka di atas meja makan. Beberapa kali ia menghela napas disertai picingan mata yang semoga bisa menghilangkan lelah pikirannya hari ini. Ia sesekali
rja hari ini?" tanya
alasnya
an berdiri seraya menyandang tas. Ia tersentak, berbalik mengambil sura
rja hari ini karena Ibu sudah sepuluh tahun lamanya dudu di kursi roda karatan. s
ekarang hanya memiliki dua musim, hujan dan kemarau. Kedua musim ini tak memiliki tempat di hati Alba. S
itu tersenyum dari dalam, masih dalam posisi duduk di atas kursi roda. Ibu tersenyum, melambaikan ta
a Gerbang Lunar menuju Tanah Bunia yang selama ini disangka sebuah mitos. Pancaran cahayanya bisa terlihat membelah langit dari sudut manapun, tapi jangan berharap bisa menemukan dasarnya dengan gampang. Tim peneliti Garolid sudah be
enit," kata Brom
ekali tak terlihat seperti seorang pemilik toko roti, ia lebih cocok menjadi binaragawan dengan tubuh kekar dan kulit coklatnya itu. Pria yang baru sa
ak kehilangan p
di balik meja depan, lurus menghadap sebuah kaca besar yang
m. Ia duduk di salah satu kursi dek
luar rumah kecuali seperlunya." Alba sedikit tegang membayangkan kejadian kemarin, saat pe
resiko." Tawa remeh yang lemah men
ia meninggalkan meja kasir dan berjalan menuju Brom, dirinya bisa merasakan detak jantung yang memenuhi telinganya sekarang. Dua orang petugas CLOG yang identik dengan seragam biru tua dilengkapi senjata laras panja
ekat saat kedua petugas i
jadian masa lalu yang sudah terjadi, berusaha mencari kesalahan diri masing-masing sehingga membuat CLOG men
un akan datang menjemputm
ksu
elah ini." Nada memaksa terdengar
a membawa Brom pergi. Brom hanya berkata, "Aku baik-baik saja. Jangan libatkan dirimu hari ini." Pikiran
Alba hanya berdiri di pintu toko menatap mobil CLOG meninggalkan komplek pertokoan. Ia sama sekali ta
an sekarang?" Alba berk
h Alba sekarang tengah berlari kearahnya. Teman masa kecilnya yang sudah beberapa tahun
." Itu ucapan yang muncul saat mereka bertemu. Tak a
ak Alba. Ia memilih duduk di kursi terdekat,
ni. Dinding ini mungkin memiliki teling
an rapi roti yang baru saja dipajang oleh Brom tadi pagi. Rasanya ingin menangis, tapi tak bisa. Otaknya berpikir keras kemungkinan ter
kecurigaan. Mungkin hampir dua puluh lima persen penduduk Garolid yang d
at, santai saja," ucap Byun
pulang se
g CLOG?" Byun berbi
lba mengikut
gkinan ikut ditangkap. Alba sesekali memperhatikan wajah Byun yang sangat waspada, rahangnya mengeras menahan terpaan angin. Keadaan jauh leb
ri mangsa. Ibu muncul di ruang tamu saat mendengar Alba pulang. Ia senang bisa bertemu Byun kembali. Ibu bukan tipe orang yang n
suatu," ucapnya dan memuta
Byun terlihat serius dan mengambil foto itu. Memerhatikan dengan seksama. Alba yang mulai
" Alba memerhat
apa kali hendak membuka mulut
, Bu." Alb
Lunar terbuka. Foto terakhir ayahmu
rlihatkan foto in
" Ibu meraih tangan Alba d
natap Ibu dan Byun bergantian. Byu
nemukan Gerbang Lunar dan menutupnya kembal
menjadi topic yang tabu untuk dibahas, malah dibebankan p
padaku,"
Sudah ada tim penelitia
muda berwajah tirus itu meringis tapi tak berani membalas. Situasi s
enangkapan Brom tadi," uc
kehilangan suaminya, sekarang ia harus melepaskan, bukan, menyuruh putrinya untuk mengikuti jejak suaminya. Bisa saja
aman Barnes." Byun