Sweet But Psycho
ol
rlaksana. Aku mengepalkan tanganku. Seluruh tubuhku bergetar. Seluruh emosi yang terbenam di sekujur tubuhku menyeruak ke
ku harus melakukannya. Aku tidak bisa menunda lebih lama lagi. Sekarang atau tidak un
r
k, mereka dapat masuk ke dalam koper ini. Setelah mengelus koper, aku beranjak. Aku berjalan ke kanan dan ke kiri sambil memikirkan beberapa hal. Aku melak
kacamata hitam... ada, perlengkapan mandi... ada. Kosmetik... ada. Hmm... kayaknya semuany
tu pun. Aku juga mengambil tas yang terletak tidak jauh dari tempat koper ini berada dan segera mengamb
an segera bertemu," kataku sam
alah pentingnya dengan perlengkapan yang ada di dalam koper maupun yang ada di tas kecil ini. Aku pun menelusuri seisi rumah untuk mencarinya. Mataku meli
! Astaga! Sepertinya,
satu dan keributan yang disebabkan oleh satu orang dapat menganggu seluruh penghuni. Aku tidak mau, hanya karena satu teriakan aku terusir dari tempat
gak ada. Apa ada di teras ya? Hmm... coba deh, aku
ela napas lagi. Mau gak mau aku harus ke toko dan membelinya. Ku buka tas kecil dan mengambil domp
p, ya kalau aku kesana? Ha
etiap toko memiliki mesin EDC tapi jika terjadi error di mesin tersebut maka semua menjadi rumit dan lebih menghabiskan waktu. Setelah melakukan beberapa pertimbangan, aku menuju ATM B** dan mengambil sepuluh lemba
. Toko Sejati Serba Ada. Kemudian, aku masuk ke dalam toko dan memberi kertas kepada kasir. Kasir itu membaca tulisan itu perlahan. Ada keragu
li ini? Gimana bawa
ak mungkin bawa ini sendir
ntar juga, gak
ih heran melihat tingkahku dan memberi nota untuk dibayar olehku. Aku melihat n
benda kecil yang kamu pegang itu. Berikan
Namun, seluruh pengunjung di sekitarku. Sayup-sayup terdengar bisikan. Saya tahu kalau mereka memandangku dengan tatapan heran dan mulai membicarakanku. Aku sebenarnya
*
inum berukuran lima ratus mili. Lalu aku membukanya, aku pun menuangkan isi barang itu ke dalam botol minum. Aku tersenyum puas melihat isi di dalam botol. Botol-boto
sabar akan hari
menggunakan Go-Car menuju bandara tidak terlalu lama. Mungkin karena ini adalah hari H jadi semua terasa menyenangkan. Setelah turun dari mobil, aku melajukan kaki ke bagian chec
g-T
41 silakan menuju ke gate 1F. Sekali lagi kami beritahukan seluruh pen
a Laut yang terjangkau tetapi maskapai ini adalah satu-satunya maskapai yang melayani rute ke kota yang akan ku tuju. Aku berjalan mencari bangku sesuai de
check in. Kemudian, aku menaruh koper di dalam kamar dan bergegas membersihkan diri serta menganti pakaian. Se
ak sabar menun
Aku juga mengeluarkan benda berbentuk kotak yang berwarna coklat tua. Di bagian depan, terdapat gambar burung cantik dengan bulu yang berwarna biru, putih dan kuning sedan
mudian, aku melangkahkan kakiku keluar menuju suatu tempat. Tidak berapa lama, aku sampai di suatu bangunan berbentuk rumah dengan ukuran yang cukup sederhana. Aku sege
ng sebelumnya sudah saya taruh di dalam keresek. Kotak ini adalah korek api. A
k-t
u menjatuhkan api tersebut ke tanah.