Secret Affair With Hot Captain
ingin segera mencari seorang gadis yang bisa ia ajak bicara. Namun sepertinya stok
ng gadis berpakaian formal namun cukup berantakan sedang duduk send
Margarita
n blouse berwarna biru muda dan rok putih selutut. Anak rambutnya yang terlepas dari
me drink," ucap sang bar
gadis di sampingnya itu. Gadis itu pun menoleh ke arah
ia tidak tahu pernah bertemu di mana. Atau gadis ini salah satu gadis yang
Gilang
ma Gilang. Tidak, bukan hanya nama panggilan tapi nama lengkap
anak Bu Jani kan? Aku anaknya T
sampingnya. Benar, Gilang memang anak Bu Jani-A
yra temen TKnya dahulu? Tunggu sebentar, Gilang ben
ang kalo kamu beneran lup
yr
aknya Tante Ranti. Om Dion deh. Kalo kamu
Pand
Tak salah lagi, gadis itu Kyra Pandhita, temannya sewaktu di tama
ra adalah salah satu gadis yang pernah ia sewa. Gilang tidak
a lupa nama lengkap kamu siapa, makanya pas kam
mpung halamannya, Kyra biasa dipanggil Kei karena u
ku pikir bakal salah orang, atau yang paling memalu
in. Sang bartender pun datang kembal
ach other?" tanya s
d friend," jawab Kyra d
r that. Have
ank
ak melihat Gilang bahkan ketika ia masih tinggal di Indonesia dulu. Wala
gal di Singapur
, "Ya seperti yang kamu lihat
lnya itu tumbuh menjadi seorang wanita dewasa yang sangat cantik sekara
ang? Nginep di bawah pasti ya
dahal cuma dari pakaian do
tan nyantai sih, Lang. Jadi asal nebak pas
jadwal berangkat lagi jad
ku pernah denger dari papa, papa bi
mpakkan nama Sella. Gilang yang melihat pun segera
enting," ucap Kyra namun me
g melihatnya pun menepuk lengan Gilang dan mengisyaratkan untuk segera mengangkat telponnya. M
g ia pesan, dan sesekali membalas pesan masuk dari bosnya. Bosnya kh
d someone to a
a dan merangkul pundak Kyra. Kyra yang kaget pun langs
utiful. Come wit
Kyra ingin melepaskan tangannya, tangan lain yang jauh lebih kekar memegang tangan pri
she came
ia asing yang mencoba mendekati Kyra. Gilang mengambil tas milik Kyra y
a di dinding. Ini bukan kali pertama ia datang ke kelab malam tapi ini adalah kali pertama pria m
ei
ri memegang kedua lututnya. Tatapan sendu dan senyuman yang
ulang atau mau tenangi
bisa merasakan kaki Kyra yang gemet
ntar, boleh Lang? Ah kayanya ak
ya kamu istirahat dulu di kamar. Nant
. Selama berada di dalam lift, Kyra hanya bersandar di dada sebelah k
arnya dan menempelkan kunci kamar yang ia pegang. Gilang pun
ya aku ngerepo
ik Gilang. Gilang pun mendekat ke arah Kyr
Kei. Ntar saya pesenin teh
dah makan aku, Lang. Gapa
pa camilan ringan. Tiba-tiba ponselnya kembali berdering dan menampakkan nama Sell
kenapa,
Dari tadi aku telponin loh
lagi kumpul
udah kumpul, kamu ga pernah m
amu juga, kalo lagi kumpul sama tem
u? Ngomong-ngomong kam
a, Se
hon
tapi cuma sedikit s
h Mas? Perasaan kam
tiin ya telponnya, b
au ke
ya. Aku mati
ke kamar dan melihat pelayan hotel sedang menyajikan pesanan milik Gilang yang dibantu oleh Kyra.
dulu,
alu meminumnya pelan. Sedangkan Gilang membuka kal
lagi dalam keadaan baik dan nyaman
a maaf padahal kamu tuh tadi hampir
h teman semasa kecilnya itu. Seketika kenangan masa kecil teringat di kepala Gila
ketemu kamu di Singapura. Ketemu kamu di
nepuk kasur di sampingnya mengisyaratkan Gi
kasur dan duduk bersandar di samping Kyra. Ked
ang kamu mau jadi pelaut," gum
h Kyra dengan tatapan
polisi. Kamu tahu Lang, dulu kamu tuh sering banget main tembak-tembak
papun lagi tentang masa kecilnya. Ia merasa kenangan masa kecilnya terlalu buruk untuk diingat
kamu pasti ga inget, kan?!" ucap Kyra sambil senyum-senyum penuh arti, buat G
, "Saya beneran ga inget deh, Kei. Pasti karna kamu
ga ada temen selain kamu, Lang. Dan kamu bisa-bi
kamar. Gilang yang melihatnya pun tahu jika
mpe sekarang pun pas kamu in
n pertama aku. Makanya kenangan pas waktu kecil sama kamu sebisa mungkin ga mau aku lupain. Kamu ta
ilang ga mau temenan lagi sama aku, karena kamu mau aku tuh punya banyak temen, Lang. Kamu ga mau ka
ra secara lengkap. Tangan kirinya pun ia letakkan di atas kep
ya tenang, Kei. Maaf ya harusnya saya g
Itu akunya aja yang terlalu berlebihan dan g
rnah suka sam
*