I'm The Beast
oba untuk memfokuskan kepercayaan dirinya agar ingatan te
Jonathan," gumamnya seraya memicingkan m
o
membelah angin, dan melawan hukum gravitasi. Namun, di luar dugaannya
l
terdengar suara
S!!
ari seraya berteriak memanggilnya, saat
Jonathan pada anak buahnya seraya memegang bahu k
berlari keluar ruangan untuk memberit
ercaya dengan apa yang dilakukannya. Ia merasa seperti terkena kutukan saat mencoba untuk me
!!" um
i lagi? Ah ...." Armando menggerutu sejadinya,
si, sehingga tidak bisa memprediksi kemungkinan-kemungkinan g
buruku! Aku harus segera perg
ikan semua peralatannya untuk seger
enurutnya sangat gawat, bahkan bisa mengancam keselamatannya. Ia la
DOR
tembakan yang terdengar cu
KAP D
ando yang membuat Sang Pembunuh Bayaran itu
mereka telah
ng jumlahnya sangat banyak, membuat ia tidak mau mengambil resiko dan memilih untuk menyelamat
g berjumlah puluhan itu berlari mengejar Rodolfo,
saat mata tajamnya melihat sebuah jurang bekabut yan
ementara, sampai kondisi aman. Tiba-tiba sudut matanya menangkap sebuah tempat seperti tumpukan batu-ba
yang aman untuk bersembunyi," gumamn
hanya sementara. Tanpa berpikir panjang, ia lalu menerobos masuk saat melihat celah yang seukuran tubuhn
cap salah seorang yang mem
elusuri ke sisi yang lain!" sahut tem
uk mencari jejak keberadaan Rodolfo, seoran
*
fo, yaitu sebuah ruanga
ke dalam dan membuntutinya. Tiba-tiba Rodolfo merasakan keanehan saat berada di dalam. Awalnya ia mengira jika celah di antara tumpukan batu itu akan s
lan saat merasakan hawa dingin
tik dari saku celananya, pemantik yang biasa ia gunakan untuk membakar rokok. Ia terkejut saat melihat ada obor ya
irnya seraya menoleh ke kanan dan k
saat melihat sebuah batu yang berbentuk kotak sepe
ingat pada kejadian beberapa menit yang lalu. Kejadian
reputasiku akan hanc
a down, apa yang pernah ia pelajari sebelumn
arrrrgg
ngga tanpa sadar obor yang ada di tangan
zz
di lintasan. Hal itu membuat Rodolfo terkejut, rupanya lemparan obor tadi mengenai s
a menyaksikan semua itu, walaupun perasaannya tengah diselimuti ketakutan. Ketakutannya kian bertambah saat ia
wat
i poster-poster, majalah, atau televisi. Namun saat ini ia menyaksikann
abut-kabut putih pun perlahan keluar entah dari mana dan mulai
dak dipahami oleh Rodolfo. Ia hanya
ini?" ia
it. Mulai dari kaki, perut, tangan dan berakhir kepala. Ya, seluruh tubuh pria itu menghilang secara misterius. Tapi, hal itu tak berl
bukan kepalang saat menyadari
kebingungan, ia memeriksa keadaan tubuhnya dan
" gumamnya sambil mengusap