icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kembar Yang Tak Sengaja Disentuh

Bab 4 Gaun Yang Hampir Sama

Jumlah Kata:995    |    Dirilis Pada: 16/07/2022

diam saja?" tanya Jeremy

ciuman Jeremy itu terasa lembut di bibirnya, dia juga

, lantas Dir

terkejut kau datang dan menc

ukan hal seperti ini, tapi kau masih menganggap ini adalah pertama kalinya bagimu." Jeremy

yang juga disambut hangat oleh bibir Dira. Bersama mereka s

n gaya bridal, tapi mulut me

menopang tubuh Dira sampai lanta

ikan kamar pengantin yang sudah dihias sedemik

-malu. Dia tidak tahu harus berbuat apa, yang berada di depannya adalah suam

a selalu memakai baju yang berbeda dari kakaknya. Seperti malam

. Jenis gaun dan rombe-rombenya hampir sama, bahkan kalau tidak dipe

. Bantu aku lepasin celanaku.

menurunkan celananya. Dari balik short itu tampak ada benda besar yang berbentuk seperti pis

idak terlalu besar tapi tetap menakjubkan tersebut. mulut Jeremy langsung mencium dua gundulan lemak tersebut, set

ngsing Dira. Membuka celana dalamnya, melih

h. Sejak tadi hanya dia yang 'bekerja', sedan

dengan Jeremy yang masih memakai kemeja putihnya yang terbuka kancing. Lantas dia membuka short hitam

kkan 'jhoni' nya ke dalam

Dira mende

ma tidak melakukannya, past

sprei kasur, menahan sakit

engah. Jeremy lantas menarik keluar pelan dan memasukkannya lagi, iramanya pelan. Dira me

nya, membuat Jeremy bergairah dan percaya diri. Terus Jeremy menggoyangkan pinggulnya, dua gundulan lemak yang dia tatap bergoyan

lenguh tak karuan, pinggu

is. Membuat nafsu-nafsu naik ke atas punca

alam boleh, ya? Kan kita sudah bersuami i

t, dia sudah keluar dua

ergoyang kencang, siap me

i 'gua' Dira. Tubuhnya berkeringat, padahal pergumulan itu hanya

sembari tersenyum hangat.

ia baru sadar. Tidak ada cincin berlian di jari manis tangan k

" tanya Jere

" Dira berusaha menenangkan

n berliannya?" Jeremy

icara baik-baik." Dira mengambil

n yang tegeletak di lantai. krem dan putih memang tidak memliki banyak perbeda

y kempas-ke

Jangan sampai kakakku tah

bisa?" Jeremy ma

padaku dan mencium bibirku di dapur tadi

suara mobil terdengar dari luar, dia lags

uh Jeremy. Dira langsung mengambil sepatunya dan keluar

g sudah kusut. Lantas bergegas turun ke bawah. Tepat wak

iku," sapa

saha tersenyum. Dara langsung

ang duluan seperti yang kubilang." Kemudian Dara melepas pelukan dan mena

upkan AC." Jeremy berdalih. Bisa bahaya kalau ketahuan

u, nanti di rumah baru kita AC nya tidak akan pernah mati

s," ucap Dara sembari

erdegup kencang.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Satu Dilamar, Satu Sakit Hati2 Bab 2 Ini Adalah Yang Terakhir3 Bab 3 Ciuman Yang Disengaja4 Bab 4 Gaun Yang Hampir Sama5 Bab 5 Aku Mau Kau Jadi Pacarku6 Bab 6 Kukira Ada Topping Kue Tart Di Bibirmu7 Bab 7 Gara-Gara Perang Bantal8 Bab 8 Tekad Bulat9 Bab 9 Sejenak, Terlupakan10 Bab 10 Hati Yang Bertolak Belakang11 Bab 11 Membaca Raut Wajah12 Bab 12 Keputusan Akhir13 Bab 13 Pencuri Malam Pertama14 Bab 14 Tidak Terima Dengan Keadaan15 Bab 15 Waiting For You16 Bab 16 Alasan, Alasan dan Alasan17 Bab 17 Terikat Selamanya18 Bab 18 Dira Dan Tujuan Kencannya19 Bab 19 Antara Senang Dan Khawatir20 Bab 20 Ketahuan Yang Bisa Dibelokkan21 Bab 21 Sudahlah, Ini Jalan Terbaik22 Bab 22 Pertemuan Mengejutkan Bagi Dira23 Bab 23 Dira dan Kecemburannya24 Bab 24 Rela Dengan Kepergiannya25 Bab 25 Senyuman Tipis Bermakna Seribu26 Bab 26 Ada Yang Hilang Di Hatinya27 Bab 27 Genggaman Sang Iblis28 Bab 28 Mampus Sudah29 Bab 29 Iblis Bertampang Malaikat30 Bab 30 Kejutan Salma31 Bab 31 Tidak Tahu Harus Bereaksi Apa32 Bab 32 Apa Yang Dilewatkan 33 Bab 33 Keputusan Jeremy 34 Bab 34 Cinta Salma Faniza35 Bab 35 Mendapatkan Apa Yang Mereka Mau36 Bab 36 Esok, Semua Akan Usai37 Bab 37 Mudah-Mudahan Berakhir38 Bab 38 Jangan Putus Harapan39 Bab 39 Dia Yang Menggoda40 Bab 40 Bulan-Bulan Keajaiban41 Bab 41 Jauh Dimata Dekat Di Jiwa42 Bab 42 Sakit Hati Sakit Perut43 Bab 43 Jangan Menyamaratakan44 Bab 44 Everyone Is A Victim45 Bab 45 Terlambat Tapi Fatal46 Bab 46 Konsekuensi Dari Hal Baik47 Bab 47 Lolos Dari Marabahaya48 Bab 48 Nama Palsu, Sikap Palsu49 Bab 49 Remah -Remah Hati50 Bab 50 Tangan Pemukul Jiwa51 Bab 51 Kalau Saja Bukan Karena Itu52 Bab 52 Besok Akan Lebih Baik53 Bab 53 Bayangan Rembulan54 Bab 54 Tak Ada Harapan Sama Sekali55 Bab 55 Kemana Pun Kau Pergi, Terserah56 Bab 56 Sudahkah Kau Sadar 57 Bab 57 Silakan Menuju Gerbang Kesedihan58 Bab 58 Jangan Menatap Bahaya59 Bab 59 Terlalu Dipaksa60 Bab 60 Wanita Di Ujung Koridor61 Bab 61 Sembari Kelabu62 Bab 62 Buntu Rasa, Buntu Cinta63 Bab 63 Mengubah Kata Jadi Fakta64 Bab 64 Never Mind In Century65 Bab 65 Sandiwara Tanpa Batas66 Bab 66 Setelah Cinta Datanglah Benci67 Bab 67 Awal Dari Kekacauan68 Bab 68 Tidak Peduli Lagi69 Bab 69 Pilihan Terbaik70 Bab 70 Never Underestimate71 Bab 71 Terbawa Emosi Dan Alasan72 Bab 72 Pertanyaan Yang Sama73 Bab 73 Zona Nyaman74 Bab 74 No Time for Love75 Bab 75 Hei, Wanita Di Ujung Ruangan76 Bab 76 Masa Lalu Yang Gak Disebut77 Bab 77 I Love When Like That78 Bab 78 First Two Days79 Bab 79 Keadaan Yang Tak Mendukung80 Bab 80 Lagipula, Semua Akan Berakhir81 Bab 81 Remedi Perasaan82 Bab 82 Tidak Pernah Kesampaian83 Bab 83 Terima Kasih, Semuanya84 Bab 84 Rima Wajah Senang85 Bab 85 Hanya Melihatnya Sudah Senang86 Bab 86 Termasuk Pilihan Utama87 Bab 87 Jangan Menarik Paksa88 Bab 88 Mengingat Dirinya89 Bab 89 Keuntungan Lebih 90 Bab 90 Selamat Atas Perpisahan91 Bab 91 Saling Mengerti92 Bab 92 Secret Behind Secret93 Bab 93 Feel No Regrets94 Bab 94 Kuharap Aku Yang Salah95 Bab 95 Mereka Yang Tidak Sadar96 Bab 96 Teman Yang Tak Ada97 Bab 97 Sudah Tahu, Gak Sadar98 Bab 98 Mereka Yang Tak Pernah Tahu99 Bab 99 Semuanya Fana100 Bab 100 Penutupan Segalanya