I Fall Endlessly
ejek lantas kembali menyimpan ben
anatmu, Albert," kekeh Brian yang
okok itu dan menyuapkan asapnya ke udara dengan tenang, menatap cincin-cincin asapn
dapat mainan baru yang tidak ternilai harganya. "Ayolah tua bangka,
baik kehilangan hidupnya daripada m
" Brian menoleh ke belakang, menatap wan
anak buahnya ke ara
ihat panik saat satu anak bu
emari Neva agar tak
ercucuran ke
yang memakai baju berbeda d
an lain menahannya dengan tatapan memoh
va tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi
ona," bisik salah satu pelayan saat Neva
melihat pelayan pribadinya tersi
u bertukar pakaia
ga tersungkur di s
ut belakang Fira hingga gadis itu mendonga
anya Brian begitu lembut tapi masih ad
enci pada Brian. Tentu saja itu
uat hingga gadis malang itu memekik
iba. Fira tersenyum samar, memberi tahu bahwa ia baik-baik saja. Sa
heh?" tanya
?" balas F
a tergenang darah Doren. "Sayang sekali kau tak punya waktu lagi untuk bertanya pada ayahmu, Cantik. Jadi ...." Brian menghisap rokok
erbatuk-batuk dibuatnya. Brian terkekeh senang kemudian berbisik dengan suara seraknya. "Jik
kodenya, aku tidak akan pernah mengatak
un aku melakukan ini?" Brian bangkit dan menghampiri Albert, menekan ujung rokoknya
ak kuasa melihat orang yang ia hor
a keputusannya. Albert sengaja memancing Brian seolah Fira tahu sesuatu a
gadis itu terjungkal ke belakang. Tanpa belas kasih sedikit pun Brian menginjakkan sepatunya di leher Fi
m berderai air mata yang bercampur darah di wajahnya menyaksikan gadis itu ter
e-raka," ucap Albert deng
a juga?" Brian menyeringai. "Ini benar-benar drama anak dan ayah yan
k hebat dengan le
Fira dengan kuat. "Apa kau benar-benar tak takut padaku, Nona? Ayo
. Apa ada hidup yang lebih menyedihkan dari perasaan milikmu yang memilukan itu? Kau bahkan tak punya cinta. Kau tak punya tujuan hidup bahagia. Kaulah yang seharusnya mengkhawatirkan hidupmu sendiri.
AK
kirinya yang memegang pistol hingga m
ucapan Fira. Tujuan hidup bahagia?
ceramah memuakkan seperti ini huh?!"
seperti berpikir sesuatu. "Kalian, nikmati tubuh indah Nona Zetrix sampai tua bangka itu mau buka mulut," ucap Brian santai dan menginjak putun
pandangannya bertemu dengan Albe
ikut menggeleng lemah. Mel
ucap salah seorang anak buah Brian yang menatap mesum pa
meronta sebisanya, berharap ia m
menolong, tapi para pelayan menah