UNPERFECT RELATIONSHIP
uka Dan
biskan hampir seluruh waktunya bersama sang Ayah. Ketika dia mulai kehilangan sosok Ayah, ketika itu juga hati dan raganya seakan tak bernyawa. Lula lebih suka diam, melamun dan jarang sekali tersenyum. Wanita itu hanya akan berbicara ketika ditanya, itu saja hanya jawaban seperlunya yang keluar dari bibirnya. Setelahnya, Lula lebih banyak diam, atau lebih disibukkan dengan baca
rapa kegiatan untuk membunuh waktu yang selalu mereka habiskan bersama serta pela
orang yang malas!" ujar Ayahnya kala itu. Lula yang begitu paham akan pembicaraan
aran, apa yang dimaksud Ayahnya dengan mengataka
ya hanya menyalahkan takdir kehidupan saja. Seolah semesta tak mendukungnya. Lalu, seakan-akan menjadi orang yang paling men
yang lagi-lagi waktu itu membuat Lula hanya menggeleng karena tak mengerti dengan perkataan Ayahnya. Dan lagi-lagi, Lula baru menyadari semua ucapannya ketika Lula mulai membiasakan diri hidup tanpa kehadirannya. Tak hanya Lula yang terpuruk, Eni–ibunya pun sama. Kehilangan sosok tambatan hati membuatnya hampir terasa mati. Eni be
setelah kehilangan sang Ayah. Padahal, dulu dia dikenal s
ia yang paling berharga, manusia yang mempunyai banyak manfaat untuk lainnya. Maka dari itu, Lula belajar dengan sungguh-sungguh. Berbagai acara dia tinggalkan, bahkan kegiatan ekstrakurikuler mendayung yang merupakan hobinya. Dengan berat hati harus dia tinggalkan. Lula lebih memilih berenang, melatih ketahanan dirinya lebih lama di dalam air, demi meraih cita-cita yang diinginkan oleh A
ulah hal yang disukai oleh Lula. Kegiatan mendayung, dia suka sekali dengan air. Pantai, dayung, sungai, air terjun. Semua yang berhubungan dengan air, Lula pasti suka. Saat kecil saja, Lula suka menghabiskan berjam-jam di tepi pantai hanya demi bermain air dan menari sepuasnya di sana. Ketika remaja pun dia tak pernah absen mengunjungi Pantai, walaupun hanya sekali tiap satu atau dua pekan. Air yang tenang, suara air yang bergemericik da
menunjukkan selebaran itu pada Ayahnya ketika pulang sekolah nanti. Pasti Ayahnya itu akan antusias membubuhkan tanda tangan di bahwa tulisan wali murid, pertanda bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih oleh siswa-siswi
cita-cita, kegiatan mendayung juga hobi yang sudah dia sukai semenjak berusia dini. Lula selalu menganggap, orang-orang yang bekerja keras menda
hirnya Om itu datang menjemputnya lalu membawanya ke
*