Marrying With CEO
e mobilnya. Setelah itu, ia langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit dengan k
h sakit, Syafa lang
aannya dok?" ta
bungnya kambuh, mungkin karena dia
ya mengan
u saya permi
lah
ruang UGD dan melihat
ada disini? Bukanya kita mau
pa kita ada Disini
sama angin." J
bawa manusia, pak Devan lagi mimpi ya?"
kapan pint
menepuk jidatnya. Merasa tak ada jawaban d
akit asam lambung?" Syafa menghentikan akt
wabnya datar dan kemb
a Devan yang melihat Sy
pak, masa mau pulang. Bisa-b
lagi sakit? Ist
ian. Bapak tenang aja,
enatap datar
u terjadi apa-apa lagi s
earah Devan "pak
nya. Persetan dengan keadaan wanita itu. Dia aja gak mikirin kondisi n
tor. Devan langsung saja masuk keda
dan seperti nya dia tidak bisa tersenyum. Buktinya pada saat bebe
an Fa?" tanya Fina setelah S
emu klien, tapi gak
, ke
jadi masuk rumah sakit
? Emang kamu di apain sama p
g aku aja kumat jadinya. Itu gara-gara
bisa sih. Terus
ah bawa aku kerumah sakit tadi
*
an Devan. Namun langkahnya terhenti karena men
at laporan ini?"
ya
kamu kerja disini?
tahu
a yang kamu kerjakan selama ini? Ngerjain laporan kecil ini aja gak bisa kamu
.maaf
rang kamu s
.tapi
, sekarang kamu kelua
tersebut dengan langkah gontai. Tak sengaja ia berpapasan
to
pintu ruangan D
uk kedalam ru
ryawan itu ya? Emang apa alasannya pak? Kena
Syafa dengan t
napa harus ikut campu
pur pak, tapi kan setidaknya bapa
kantor saya jadi terserah saya mau ngapai
pas tak habis pikir den
u ke ruangan saya?
le ini pak." Devan pun
keluar dulu pa
H
*
orang tuanya meninggalkan sebuah perusahaan besar untuk Syafa. Tapi Syafa malah memilih untuk mencari pekerjaan sendiri agar
bi siapin makanan non?" tanya
dah makan di kantor
kalau gitu bib
i," balas S
ada siapa saja. Dia tidak pernah memandang deraja
arnya untuk mengis
n kedalam kamar Syafa membuat
matanya dan me
a yang langsung masuk kedalam kamar mandi dan berwudh
lat, Syafa pun mand
obilnya dan langsung berangkat de
kerumunan orang di tengah jalan. Karena penasaran, Sya
a, pak?" tanya Syafa pada sa
ng korban tabrak lari,
membulatka
orang tersebut, Syafa memutuskan
saya, pak!" pinta Syafa pada
dan mengangkat korban t
rah rumah sakit terdekat unt
aat, Syafa pun sam
gsung di tangani ol
menitipkan orang tersebut kepada pihak rumah sa
ajukan mobilnya k
pi Syafa juga tidak bisa meninggalkan
a pun sampai
memasuki kantor nya. Sesekali dia m
r
uk berdiri. Setelah berhasil berdiri, ia pun secara takut melihat kearah orang
el
awab Syafa berus
sering datang terlambat. Dan kamu masih karya
il. Dan saya harus menolong korban nya dulu, pak. M
lau sekali lagi kamu terlambat, saya ti
minta maaf," ujar Syafa lagi de