Terjerat Gairah Sang Lady Boss
dia kira adalah dalang dari semua yang terjadi kali ini. Akan tetapi hal itu tidak mem
di sini!" teriak lelaki tampan b
ung tersebut. Hamparan salju di hadapannya sedikit membuat dia nyaman. Saat Louis sedang duduk
Jesslyn muncul dari belakang Louis setelah mengecup p
ain selain mencium orang sembarangan?" Louis menggoso
dah tau semuanya." Jesslyn kini duduk di sebel
meneleponku semalam itu suruhan kamu. Dan orang yang mengirimi ibuku uang, itu juga k
ang membuat lelaki terpesona. Namun kali ini malah situasinya malah berbalik. Si perempuan
rna hitam pekat, sebelah kiri berwarna oranye kecoklatan. Ya Louis Damian memiliki mata dengan tipe Heterochromia. Juga dengan kumis dan jambangnya yang makin memb
g sakit. Apa itu salah?" Jesslyn kembali b
damu. Suatu saat aku akan membayarn
mendekati Louis. Dia memang pun
s terus saja melangkah, meskipun di
maka semuanya kuanggap lunas. Karena kau tau, uang istri adalah uang suami
sang polisi lalu lintas itu berbalik. "Harus berapa kali aku bilang, tidak semua hal bisa kau beli dengan uang. Terutama
lih berbalik dan melangkah pergi. Namun, baru selangkah ka
Aku sangat iri melihat Leo dan Barbara bahagia. Aku juga ingin m
ta juga bukan alat balas dendam. Biarkan aku pergi. Aku harus bertugas menyeberangkan anak-anak pagi ini." Lo
Louis Damian menggendong anak-anak TK yang hendak menyeberang. Tak jarang juga dia membantu seorang nenek untuk menyeberang. Melihat hal itu, Jesslyn makin kagum pada seorang Louis Damian. Lelaki yang begitu be
." Setelah berkata demikian, kebetulan lampu lalu lintas berubah warna menjadi hijau. Awalnya dia tak
*
ryawan di perusahaan Jesslyn Margar
enuh keangkuhan. Tak dipungkiri, perempuan setajir dan secantik dia memang p
yang bekerja di perusahaannya. Pekerja itu tak lain adalah Leo, lelaki yang sekarang menjadi i
t ia sedang bercumbu mesra dengan kekasihnya, Leo. Saat itu Leo sedang duduk d
ma kali diperlakukan seperti itu tentu saja membuat Leo risih
, Leo." Jesslyn berbisik sangat dekat dengan
ra, tetapi bibir Leo tiba-tiba saja sudah dal
enampakan wajah mengintimidasi. Tangan kanannya pun mencengkeram leh
akhirnya dan menikmati perma
ib bagi mereka setiap hari. Hingga su
atasan dan bawahan atau aku hanya tempat singgah saat kau lua
yang aku berikan kurang?" Jesslyn ber