Terjerat Gairah Sang Lady Boss
yang aku berikan kurang?" tanya Jes
kemudian mencium punggung tangannya, Jesslyn yang jarang diperlakukan bak ratu seketika tersipu malu dan s
karena kau yang memintanya, jadi baiklah sekarang kita berdua adala
lelaki yang di ajak makan malam atau menemaninya tidur. Sebagai y
ini tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya. Sontak Jessl
ai mata." Ternyata orang yang menabrak Jesslyn adala
i itu. "Siapa kamu beraninya berbicara seperti
berapa map di tangannya, kemudian berbisik pada Jesslyn. "Lady, ini adalah klien kita dari
egitu," gum
negara saya, tetapi melihat tingkah Anda yang begitu sombong dan angkuh sepertinya saya memutuskan untuk membatalkan rencana kerjasama yang akan kita laku
cil seperti Korea Utara. Dan sekarang silakan pergi dari kantor saya dan sebaiknya Anda tidak perlu menampakka
ombong!" umpat
g menggorok lehernya, tetapi matanya melirik ke arah lelaki Korea itu seakan-akan mengisyaratkan agar segera melenyapkan si lelaki Ko
buat dia tidak enak hati atau pun tidak nyaman, Jesslyn harus segera menyingkirkannya. Apa
at kursi yang sepertinya sangat nyaman. Dindingnya bercat silver metalik, di beberapa sudutnya terdapat penghargaan
ngan kasar ke kursi kerjanya. Dia segera menel
t yang diucapkan, setelahnya Jesslyn menutup sam
uar dari ruangan ini," ucap Jes
Lady Bos itu bersandar di kursinya dia mengambil satu buah map yang ada di mejanya lalu membu
dari luar, suara berat seorang lelaki pun mengi
menjawab, "M
da Frank, dari suaranya saja dia
lyn Margaretha Amber dengan cara berjalan sedikit menunduk tanda me
biasaannya, berbicara kepada bawahan tanpa memandang wajah yang diperintah. "Masih tentang polisi lalu lintas yang kemarin
asih berdiri dengan p
sudah mendapatkan informasi yang
ana kah wajah polisi itu agar
erjambang. Kau tahu kan di mana dia bertugas?" Jesslyn
Damian bertugas menjadi polisi lalu lintas. Namun, dia masih sedikit memiliki ingatan tentang kaw
rsity setelah lelah berkeliling menjaga lalu lintas di kawasan Fordham, New York city. L
di sekitar sini." Helaan napas lega mengiringi u
ku menghubungi Arnold sekarang." Baru saja ia ingin mengambil Handy Talkie mi
gera merapat ke lampu merah arah ke stasiun commu
mengendarai motornya menuju lokasi yang
tikan oleh seorang lelaki yang be
beberapa hal." ucap lelaki itu sa
ng yang memanggilnya tadi. Lelaki yang memanggil pun
nd