TERJERAT CINTA SANG PEMBUNUH
a, masih kurang 300 meter lagi untuk mencapainya. Lampu jalanan tidak banyak yan
enoleh ke belakang, memastikan beberapa orang yang mengejarnya tidak terlihat. Setelah yakin di belakangnya tidak ad
masih mengeluarkan darah. Erangan kecil keluar dari bibir mung
lum mereka menemukan
, ia berencana menyetop taksi pertama yang terlihat. Jik
h berhasil mencapai jalan utama. Ia tidak menyadari bahw
ar saja, sekarang sudah pukul 1 malam. Jarang sopir taksi beroperasi hingga
k ada satu pun orang yang bisa dimintai tolong. Suas
ng malam! Berhati-hatilah jika berhadapan dengan la
gabaikan pesan kakaknya. Kini dirinya terjebak dalam keadaan
in tahunya, pasti dirinya saat ini masih hidup tenteram t
ngumpat saat taksi yang baru
itu tertatih menyeberangi jalan karena tak sengaja
alam sekejap tubuh wanita itu terpental ke tengah jalan. Darah segar mengalir dari tubu
gan wanita itu bergerak, gegas ia menginjak pedal gas dan memundurka
mobil, ia mendekati tubuh yang sudah t
sehingga tidak ada saksi mata yang menyaksikan aksinya. Gegas laki-laki itu masuk ke mobil dan m
-
a, sudah terbungkus kain mori dan dimasukkan ke liang lahat. Beberapa teman T
Jangan
tinggalin kak
dirian tan
inga pelayat, tetapi mereka bisa apa?
elumnya adalah malam terakhir pertemuan mereka. Tisa masih ingat betul bagaimana wajah Rea yang ceria menceri
sehingga ia mengabaikan panggilan telepon dari adiknya. Rupanya
sama Rea ia berbagi kisah suka dan duka selama di perantauan. Kedua orangtuanya meninggal s
ya pergi secepat itu. Tidak ada firasat apa pun sebelumnya, sehi
kan diri setelah ini? Pikiran Tisa sungguh kacau. Jika boleh memilih, ia in
kan Tisa yang masih memeluk nisan bertuliskan Areabell. A
-
Nona?" tanya salah seoran
"Apakah aku terlihat
anya sedikit tenta
r mulut polisi itu. Apakah ia tidak melihat bagaimana terp
enatap tajam polisi bertubuh gendut yang sep
terkuak." Polisi itu duduk tepat di seberang Tisa
si itu tajam. "Misteri apa
a ada sesuatu yang tidak beres dengan kematian adiknya. Jika benar, Ti
r masalah ini harus segera diselesaikan dan terpecahkan." Po
dulu." Polisi bertumbuh gendut bernama Bim
a. Seketika matanya terbelalak saat melihat foto hasil CCTV yang mempe
tanya Tisa terbata-bata sa
ernama Bima itu memberi kode untuk memperl
terkapar tak berdaya tertabrak mobil, ba
tubuh Rea benar-benar tidak bergerak lagi. Tisa tidak
mana Rea meregang nyawa, betapa ke
wajah adiknya yang ketakutan dan terkej
ala Tisa, hingga akhirnya mun
mbalas kematian Rea karena dirinya yakin kematian Rea bukanlah unsur ketidaksenga