CINTA BEDA GALAKSI
ke perpustakaan dulu seperti yang dilakukan oleh H
uh dari area kafe tersebut. Dane menundukkan kepalanya sembari berjalan, ia mencegah orang untuk
ia melihat kembali Verlyn dam Koyle, mereka sedang berhenti di salah
annya pada Verlyn membuat Dane melupakan siapa dirinya, dengan siga
langkah kaki Dane membawa dirinya mendekati meja Koyle dan Verlyn. Tampak Koyle sedang duduk sambil m
ah handphone, Koyle tidak begitu menangkap bayangan Dane yang muncul di mej
e, nada bicaranya ter
jah yang dibuat Koyle ketika melihat Dane cukup menggambarkan betapa ia sangat
bingungan yang muncul di wajah Koyle pada akhirnya membuat Dane terdiam, ia juga tidak tahu harus bicara apa. Li
de, duduklah di sini, aku sedang bersama Verlyn," ucap Koyle dengan ra
a-aku h
rasa berjalan begitu lambat, jantung Dane berdebar setiap langkah dan wajah Verlyn yang tersapu oleh angin terasa seperti keajaiban. Kecant
n kau lakukan
bil menatap tajam ke arah Dane. Dane tampak salah tingkah sekarang, namun belum sem
bisa kita yang dihajar," ujar Verlyn dengan ketus, pandangannya masih menatap tajam ke arah Dane. Raut wajah Koyle tampak tidak nyaman, ia seger
di dunia ini dibenci oleh Verlyn. Kenyataan itu sekaligus menjadi tamparan ba
apa yang sudah diriku lakukan di dunia ini?' gumam Dane. Kakinya masih saja terasa sulit untuk melangka
ukup bisa merasakan jika dirinya terus diawasi oleh Verlyn sampai benar-benar tidak lagi terlihat dari pandangannya.
rang sekitar sini," keluh Dane, terik matahari yang menyinari kota membuat Dane
ir jalan, dari bentuk badut itu ia sepertinya adalah maskot dari salah satu kedai m
but tiba-tiba saja dari arah seberang
E!!
dua pemuda itu tampak sangat rapi dengan setelan jas, Dane tidak mengenali pria ini, ia m
anan kau menuju ke rumah, kenapa kau tidak memberitahu kami agar dijemput, me
seketika berdeta
arus menjawab apa? Aku saja tidak mengenal
ti orang yang kebingungan," ucap
ka lama-lama dimanjakan dengan kendaraan mungkin aku bisa jadi manusia yang lemah," ujar Dane dengan penuh percaya diri, Dane sangat be
ne, mereka berdua saling tatap, kemudian mengangguk bersama. Dane mencob
aanmu, aset negara yang pintar sepertimu ini tidak boleh membuang waktu terlalu lama di publik sendirian, kau juga sudah diingatkan oleh Dewan pendidikan, ayo lekas pe
libatkan kedua pemuda ini untuk bisa mengantarnya, tapi Dane tidak terlalu mengenali
lian?" tanya Dane, kedua pemuda i
sama sekali, aku dan Robert harus berangkat ke Manhattan setelah mengantar kau, jangan bilang kau lupa kalau hari ini
okay, ayo kita berangkat," ujar Dane. Kedua pemuda itu mengangguk
dah terjadi, ia terus menjaga agar