Terjerat Cinta Sang Mafia Obsesif Darah
gkat kerja?" gumamnnya. Dan beranjak kedapur untuk mengambil minuman didalam Lemari pendingin. "Tidak ada darah disini!" kel
mbilnya. {Makanlah dan jangan lupa minum obat, biar lukamu cepat sembuh. Note: Jangan lupa bersihkan piringnya} Isi dari kertas tersebut. "Dia memerintah seenaknya
*
tidak sebanding dengan apa yang kita keluarkan, bukankah bagus kita menggunakan tempat itu untuk memproduksi kem
daerah sini, dengan harga murah. Dan juga manajer Lori, tolong urus segala sesuatu keperlu
bukankah itu akan mengeluarkan banyak biaya?" Upa
" tukasnya lagi-lagi tidak menghirauk
saat mendapatkan tatapan itu, d
taf dan manager lainnya menyusul. Gin keluar yang terakhi
a ingin menyapa tapi tidak jadi karena melihat wajah Gin seperti orang yang
nori mencoba mengirim pesan Untuk Gin. "A
ma Ryuji dan Vivi. "Mau minum bersama
ang!" tolak Minori de
t Minori, ia memaksa ikut dengan
ku tidak mau!" rengek
" ucap Sirvi mena
tambah satu botol lagi!" ujar Minori mengangkat tangan
ena besok adalah hari libur!! Ayee" Teriak Vivi
goceh. "Ini sungguh hari yang berat!" keluh Vivi, Ry
apat? dia sangat mengerikan. Perkataan Bos Gin lang
irapat tadi sangat menegangkan membuat orang meras
k percaya. "Sungguh? Wah untung saja aku tidak disana!
sakunya, namun Gin belum juga membalas pesannya. "Dia suka sekali membuat orang khawa
s teriakan Minori. "Kau tidak ap
glah!" pamit Minori langsung pergi seorang
*
neguk minuman bewarna merah dan barang yang diminta Keiji
dengan kunci disakunya lalu menghampiri Keiji
luar!" Keiji menjawab ket
natap komputer. Keiji yang mencium bau alkoho
kau maniak game?" timpal Minori mencubit kedua pipi Keiji. "Dan juga, Kenapa rumah ini kotor sekali!
tapnya dengan tajam. "Kau mau mati? ber
i. "Kau orang yang tidak tahu berterimakasih! dan suka menindas orang yang menolongmu, das
a Keiji yang bewarna putih itu. Lalu dia menjilat pipi Keiji. Minor
nya yang pucat mulai tampak merah. Ia mendorong kepala Minori lalu mengikatnya kedalam
n Minori. "Argh Bau alkohol! lihat saja bangun nanti,
ndapati Keiji sedang mengobrak-abrik bahan makanan, terlihat ja
berniat memakamkanmu setelah ma
duduk menyilangkan kakinya dengan sopan. "Kau ini
ungnya dengan cepat, menata
ngambil hati Lelaki itu. "Apa ada yang bisa kubantu? Kau berkeri
t disini? kenapa malah meng
nya tidak ingin menyentuh wajahmu yang halus
dian semalam ya?" Keiji memotong s
lalu berlutut. "Maaf, aku tidak bermaks
serius!" Keiji meninggikan nada suar
L
nori berjanji dan tidak berani menatap Keiji. Tubuh Minori t
masak banyak," ajak Keiji
dibangku, dan tidak berbicara sedikitp