icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ava Max : Remedy

Bab 3 Stigma

Jumlah Kata:1266    |    Dirilis Pada: 24/06/2022

ilang jauh. Ia menghela napasnya kasar, mengeluarkan sisa-sisa pernapasan dari paru-parunya yang dari tadi memompa dengan cepat. Keringat yang bercucuran deras dari pelipis dan leher

kot itu sudah semakin mendekat ke arahnya, Ava mengangkat tangan kanannya ke depan lalu melambai-lambaikanny

diri sambil membungkuk, dan melihat sekelilingnya. Tidak ada jarak yang cukup untuk tempa

untuknya. Penumpang lain yang melihat Ava masih berdiri di ambang pintu,

i kursi kecil layaknya kursi ulang tahun anak TK itu. Duduk di tempat itu memang rasanya kurang nyaman. Selain akan terhimpit lutut penumpang lain, kursinya juga lebih pendek,

han ia melangkahkan kakinya masuk menuju kursi kecil yang paling dalam itu. Saat ia duduk, untuk beberapa saat semua perhatian p

naik angkot emang begini." Celetuk se

tersenyum manis, menolak pernyataan

di SMA Gedun

a tersenyum sambil

h naik angkot, kamu gak lagi ada masalah kan?" Mat

na baru aja." Jawab Ava tersenyum sant

Kayanya dia gak perlu t

n Av

ahnya. Ada yang menatapnya tidak suka, ada yang menatapnya bingung, ada yang menatapnya senang, dan a

utih yang seperti kamu." Ucap Ibu bersera

aik. Rata-rata berpendapat kalau orang-orangnya pada sombong, angkuh, dan g

vanya tidak bisa memberi pembelaan apa pun. Orang-orang SMA Gedung Putih atau White House High School itu, memang kebanyakan tidak jauh dari sifat-sifat seperti itu. Bagaim

eka adalah anak dari pengusaha besar, anak pejabat atau pemerintah, anak bintang terkenal, bahkan ada rumor kalau anak mafia juga bersekolah di sana. Dengan banyak kelebihan yang dimiliki WH High

am tangan Ava sudah menunjukkan pukul 07.20 WIB, itu artinya 10 menit lagi bel masuk akan berbunyi. Dan sialnya, posisi Avanya sekarang masih lumayan jauh dari sekolahnya. Avanya yang

Butuh waktu sekitar 10 menit sampai angkot yang ditumpangi gadis cantik itu benar-benar keluar dari macet, dan ak

nya Pak." Ujar Avanya

r angkot sambil tersenyum sumringah

pun melesat meninggalk

melihat gerbang sekolahnya sudah te

u security yang berjaga di depan gerbang, saat melihat Ava

telat bangun hari ini."

ni?" Tanya Ava yang tertawa canggung sam

sional. Saya bisa kena masalah besar kalau iz

ebih memilih pasrah. Mau tidak mau "Gerbang Neraka" adalah jalan

lewati gerbang itu, selamanya kau akan dianggap rendah seisi gedung putih. Hidup tidak akan pernah tenang, karena akan banyak teror dan gangguan dari sesama murid dengan kasta tertinggi di sekolah itu. Hanya jika mener

san Kenapa seorang Avanya yang benci dengan hal merepotkan itu berani melewati "Gerbang Neraka", karena ia ad

sik seorang siswi kepa

bil mengikuti arah pa

t gerbang neraka." Sindirnya yang mengu

erhatian mereka teralihkan ketika melihat dari jauh, seorang gadis yang tak lain adalah A

pembeda antara mereka dan murid-murid seperti Avanya. Mereka dibedakan, karena rompi itu adalah tanda seorang murid yang tingkatannya berada di atas, dianggap lebih unggul, dan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka