icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ava Max : Remedy

Bab 2 Menjalani Hukuman

Jumlah Kata:1423    |    Dirilis Pada: 23/06/2022

vanya

semuanya s

ganku. Sekarang aku telah selesai mempersiapkan dan m

al menunggu sampai P

i aku menyelisik waktu di jam tanganku yang rasanya berjalan sangat lambat. Aku yakin Papa belum berangkat jam segini, karen

ambil novel kesukaan yang belum lama ini kubeli diam-diam den

To

arapan. Tuan sudah me

dalah suara salah satu maid yang sudah bekerja sangat lama di rumahku, namanya Iyem. Sebenarnya aku

n terkunci, jadi kalau dia tidak mendengar sahu

To

on

lau Anda begini, Tua

iamku membuatnya khawatir. Tetapi aku sadar, ucapan itu bukan karena dia

sre

u cukup kuat. Dia bahkan tidak permisi dulu sebelum mencoba untuk masuk ke kamarku. Untuk ukuran s

lalu melanggar batasan dan bersikap seenaknya. Tetapi kemudian berubah drastis m

pandai memutarbalikkan fakta. Cukup banyak pelayan dan pekerja di mansion ini yang dipecat, atau berhenti setelah berani berurusan dengannya. Aku memang geram dengan sikapnya itu, tetapi

terserah A

ntu, untuk memastikan kepergiannya. Aku bersyukur dia tidak terlalu berusaha mengusikku seperti yang biasa dia lakukan. Usaha yang dilakukan wanit

hat jam tanganku, aku takut terlambat karena menunggu Papa sampai berangkat dulu. Biasanya

u sudah berang

luar melalui jendela kamarku. Dari sudut pandang ini, aku bisa dengan leluasa mengawasi pintu gerbang utama mansion. Dari sin

berangk

an di luar, barulah kelihatan tanda-tanda keberangkatan Papa. Aku merasa sedikit lega melihat Papa bersam

a akan berangka

n sebenarnya tidak akan ada yang peduli dan berani menegurku, atau menganggapku seperti tidak ada, seperti yang biasa mereka lakukan. Tetapi meski sudah terbiasa, aku tidak bisa bohong mengatakan bahwa aku baik-baik saja dengan sikap mereka itu. Aku hanya mencoba untuk baik-b

an makan roti tawar saja yang biasanya selalu disediakan di meja makan.

gg

ada anak majikannya sendiri? Aku naik darah memikirkan hal itu. Kemudian aku tersadar, mungkin ini adalah salah satu hukuman untukku hari

, tertegun memikirkan tentang apa yang harus aku lakukan. Aku tidak mungkin pergi begitu saja dengan perut kosong, karena aku punya mag yang

apasku kasar karen

ya Anda suda

aget. Kulihat ke arah sumber suara, dan ternyata itu adalah Pak Bram yang berdiri di

tetidur tadi, jadi tidak tahu d

u terkekeh pelan. Pertanyaanku itu p

, aku t

langan kendali dan mulai mengeluarkan sifat asli yang sudah sangat lama kusembunyikan. Aku pun

m sambil memberikan dua lembar

nar tidak tahu maksud dari pria itu. Sikapnya me

ilang Nona tidak boleh sarapan, dan saya juga tidak diperbolehkan mengantar Nona ke sekolah. Jadi

tulus selama ini. Aku menyadari hal itu, tetapi aku tidak mau terhanyut pada ketulusan itu. Aku tidak tahu, sampai

n dompetku–"...dompet saya memang tertinggal di kamar saya." Sambungku lagi dengan gumaman

kan kelemahanku pada orang lain. Aku pun buru-buru meninggalkan Pak Bram di ruangan itu.

hati N

ne saja? Itu pertanyaan bagus, dan jawabannya, tidak, aku tidak bisa. Aku sekarang sedang dihukum, aku tidak mungkin dibiarkan begitu saja mendapatkan kenyamanan. Papa bisa melacakku, lal

ini adalah keputusanku sendiri. Aku beruntung punya stamina dan tubuh yang cukup atletis, sehingga tidak terlalu membebaniku untuk berlari dengan jarak sejauh ini. Untunglah

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka