Kisah Hidup Rinjani
jiwanya. Bayangan keintiman mereka ketika diranjang selalu membuat Rinjani merindukan Devan. Maklum, walau umur Rinja
mpai kini masih centang dua abu-abu.Rasa kesal,rasa marah dan rasa rindu bercampur jadi satu di hati Rinjani. I
a notif pesan dari orang lain pun, mampu membuat hati Rinjani berdesir. Yang ke
tetap saja membatalkan pemesanan tiketnya. Ingin rasanya Rinjani terbang ke Surabaya menyusul Devan di sana. Namun pekerjaan nya di Rinnai
t senang melihat nya. Dengan hati yang berdebar Rinjani menunggu Devan membalas pesannya. Tapi setelah sekian lama, tidak ada pergerakan disana.Tidak a
Devan.Tidak di angkat. Pad
angat telah bercokol di hati Rinjani. Hingga panggilan yang
Rin, " sapa Devan
am Mas, " ja
curkan ocehan yang sudah tertata rapi di otaknya. Rinjani berusaha sekuat tenaga untuk meneka
? " tanya Devan d
ku merindukanmu, " renge
ga merindukan Rinjani
Rinjani? " tanya Rinjani ber
sini tersiksa karena rindu, bukan cuman kamu. kita sama-sama meny
ani berdebar menden
batin Rinjani "Yah... aku memang sudah sepert
kan? Mas juga tidak mau Rinjani sakit, " ucap Devan kep
wab Rinjani de
uskan sambungan
ran setengah mati melihat perlaku
indu samaku ?" tanya Rin
a Devan.Rasa rindu,rasa kangen, rasa ingin jumpa,dan rasa-rasa lainnya. Namun Ri
uatnya tersanjung. Hal itu bisa menjadi bekalnya untuk m
van yang memintanya untuk bersikap
erhasil melelapkan matanya. Dia ber
erindukan aku? " ucapn
dewasa saja, tidak ingin mengumbar kata-kata rindunya ke
evan betul
lian telah membuat pekerjaann
Rinjani seorang diri, sebelum akhirnya d
kembali ke Jakarta.Tapi sedari pagi Rinjani tidak bisa menghubungi Devan.
kok begini
ani tampak tidak berhenti bergerak. Dia selalu mondar mandir dan melakukan banyak hal. Para karyawan Rinjani sudah her
an niatnya untuk sekedar bertanya, "ada apa? " dengan Bo
belum mau menghentikan aktifitasnya, yang kadang tid
rkata, "Bu, apa Ibu
snya dan menoleh kearah Novi, "Duluan
hong. soalnya Novi sempat mendengar
tuk istirahat makan siang. Rinjani rasanya tidak berselera untuk menyantap makan s
angannya, ekor mata Rinjani menangkap sosok Devan sedang
melarang hal itu.Rasa kesal yang ada di hatinya membuat Rinjani teru
am ruangan Rinjani. Tanpa aba-aba Devan m
enapa bersikap seperti ini? "
rtanyaan Devan kepadanya.Tetapi dia
tubuh Rinjani sehingga
a Devan sekali lagi dengan wajah yan
, akhirnya Rinjani tidak d
pa tidak membalas semua pesanku dengan cepat? " tanya Rinjani yang terus menangis se
seperti anak kecil, "jawab Devan yang lalu merengkuh kembali tubuh Rinjani
an Devan dengan erat. Aroma tubuh Devan seakan mampu menenangkan hatinya yan
aimu, " ucap Devan. Rinjani pun me
sengaja mengabaikank
bilang b
ahat! aku gak mau lag
rumah? " tanya Devan sambil mengedipkan
ani pun menganggukkan ke
lu ya Mas? soalnya aku be
nya dan segera menarik tangan
inta Rinjani yang langsung berlari meraih
an yang melihat perubahan sikap dan wajah Rinjani yang sudah di penuhi dengan senyuman, merasa
t dengan manja di lengan Devan. Seolah Rinj
, mereka melanjutkan perjal
abaya? " tanya Rinjani setelah
ih banyak yang harus saya tang
lagi ya? " tanya Rinjani mulai
ja, mau tak mau harus
Tetapi karena susahnya berhubungan dengan Devan seperti kemarin.
k dihubungi ya, aku kawatir Mas, aku jug
pelan pipi Rinjan
ar-benar sibuk, " jaw
turun dan membukakan pintu untuk Rinjani. Rinjanipun menyambut
Devan mengangkatnya dan membawanya masuk kedalam rumah. Mendapat
njani yang memang merasa malu apabila Bi Atik ya
juga kepada suaminya, " jawab asal Devan,namun mampu menimbulkan kegelian di dalam ha