icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kisah Yuna

Bab 5 Menjalankan Misi

Jumlah Kata:1215    |    Dirilis Pada: 25/06/2022

aku mulai kirim makanan ke kost'an Kak Evan. Karena dia sedang demam, aku belika

ya? Mbak Evi sudah memberitahu rencananya belum, ya? Aku takut Kak Evan salah paham. Apalagi

ngkat kepala, menoleh ke arahnya. Menempelkan pipi kiri ke meja

lah?" Ulfa masih

lagi males aja,

empat para teman lelaki berkumpul. Ada

d opening katanya. Kita boleh makan minum grati

r Ulfa, sering memberikan hadiah mewah. Kasih voucher makan, salon, tiket konser, banyak, deh. Aku dan Rika kecipratan juga hehehehe ....

kami. Dia duduk d

spa gratis. Jadi, di sebelah cafenya tuh ada salon punya kakaknya Andre," cerocos Rika tanpa mempedulikan raut wajah Ulfa

ikasih voucher sp

gian anak cowok mana

yang ikut?"

e bilang jangan ngajak banyak orang," jelas Rika. U

sih?"

uliah kita langsung

tempat Kak Evan. Tidak enak sama Mbak

ikut? Kenapaa?" ta

nggak seru. Kenap

urusan sedikit,

ak ada masalah, kan?" ta

asalah?" cecar Ulfa. Ulfa ini memang paling peka. Aku dan Rika tidak bisa membohonginya. Tidak bi

ma ada yang harus diurus. Jangan khawati

dulu?" tanya Rika. Ulfa mengangguk

bisa,

datang. Semoga selesai kuliah, tidak ada lagi rayuan atau bujuka

yang akan ke cafe Andre

Makasih tawarannya dan semoga sukses c

anya Andre dan B

g perlu

pucet, mau dianterin dulu kagak?" ceca

ak papa, kok. Nggak

uka lo

lo lemes bange

Gue duluan, ya," ucapku s

rin, yak. Ntar kita gampang nyusu

a kutinggalkan mereka. Sebelum keluar kampus aku masuk ke toilet, men

a penampilanku. Pantas mereka khawatir. Setelah cuci muka, kuoles sedikit lipstik nude ke bibir. L

-

ang lebih pantas jadi rumah tinggal daripada kost-kost'an. Aku m

a dua lelaki yang duduk di ter

," jawab lelaki b

iapa?"

anganku menggenggam erat kere

Teh," sahut lelaki berambut cepak.

nya, melihat keresek bubur yan

u terus, Teh. Untung Teteh dateng bawa makan

ak yang bertanya. Sebelum aku menjawab, si keriti

n berada paling depan. Tidak ada ruang tamu seperti di kost'anku, hanya ada kursi di teras tadi. Sekilas aku memandang sekelil

an tetap tak ada sahutan. Mungkin Kak Evan sedang istirahat, lebih baik aku titip

Kak Evan membesar setel

bubur, sebagai jawaban dari pertanyaannya. Wajahny

am buat Kak Evan. Aku beli di Karapitan. Semoga Kak Ev

a singkat. Aku men

" tany

a

rahat," ucapnya dingin. Tanpa menunggu re

dengan kasar. Sudah kudu

a menjala

tempat Kak Evan dulu. Karena hari ini jadwal kuliahku lumayan padat, dari siang sam

e. Kubuka pagar sambil mengucapkan salam. Di teras ada

an. Teteh bawa makanan lagi?" Si keriting menyapaku ramah, seolah kami ini su

a di kamar. Anggap aja rumah sendir

menunggu lama pintu kamar sudah terbuka. Keadaan Kak Eva

sinis. Aku meringis

ergi setelah kuserahkan kresek soto. Peduli amat dengan sopan santun, aku bergegas kel

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka