Sandiwara Cintamu
ertidur lelap dan mendengkur. Malamnya sih tidak memperhatikan ja
ang menunjukan waktu sudah pukul delapan. Aku pun seg
an mengajak sarapan. Namun, sepertinya kamu masih sangat pulas, membuatku ragu untuk membangunkan. Mungkin karena kelelah
stor dan para anggota dewan, rasanya tidak terlalu melelahkan. Karena kamu masih terlihat cukup baik. Aku merasa, kamu lebih terbiasa pergi ke pesta. Sedangkan jika terlalu sibuk pada pekerjaan, kamu menjadi terlihat seperti orang yang tak terurus. Rambut, kumis, dan
pada wajahnya yang tampan. Harus bisa mencegah hatiku sendiri, kar
iat hati ingin melupakan, tetapi malah berpikir bahwa aku masih sangat me
Kemudian menutup tubuh idealku. Ternyata handuk itu cukup kecil, dan tidak cukup untuk menutup
mandi, kamu yang sedari tadi berm
Dunia ...," ucapmu yang ma
jawabku, denga
di? Jika tidak lupa, pasti sudah memakainya di sana. Kamu jug
noh! Sarapan dulu sana!" ucapk
ng mengunci pintu dan men
an. Apakah kamu berpiki
a-tiba terdengar ketukan dari pintu kamar. Ak
a lagi
panggilmu sambil t
menjawab tanp
bareng, W
tunggu s
lu bergabung denganmu di meja makan.
apa hari i
u, lalu berkata, "Gak
u, dengan suara yang terdengar sangat pelan, hingga tidak mampu mendengar kata-kata
ng apa si
dulu. Lo gak punya kehidupan sosial. Lo gak pernah gaul. Hari Minggu malah tidur!"
natapmu de
kan juga media untuk kita bisa
Lo gak pernah bergaul!" kata-katamu terdengar sangat bangga
bali melanjutkan makan, lalu menge
aran
hat ada keseriusan ekspresi di wajahmu, tatatapan matamu terlihat seperti sedang
gue buat nemenin dan ngajarin lo ker
tu. Namun, sebenarnya saat sedang bekerja, kita tidak ada waktu untuk
mal!" ajakmu. Namun, sepertinya aku tidak bisa menerima ajaka
eh, soalnya gue udah janji mau sh
rkata, "Sama gue aja, kapan
yakin mau
a. Abis sarapan kita
*
eninggalkan apartemen. Namun, ternyata kamu
ang merupakan anak dari salah satu pembantu di rumah keluar
t ibu. Sebenarnya, aku ingin dia berhenti bekerja dan istirahat di apartementku saja, karena sekarang aku pun sudah bisa mencukupi keb
pain keluar sama Bibi End
pagi banget tadi. Sama Tua
mau main golf bareng B
ma mana bisa main golf, kenapa dia ikut? Di
ama gak suka gaul," ucapmu dan tertawa, "suda
mau kemana
i kita ngomong, udah lupa aja!" j
k kami. Hihihi. Coba lihat tuh, diri lo, kayak orang yang gak
ggu gue sebentar!" katamu seraya menaik