TERJEBAK GAIRAH DUDA
s, membuat Sena merasa tidak tega. Tapi, tetap saja itu b
ue udah nggak bi
wok baru?" tanya Fabian
bilang masih jomblo, dia takut kalau Fabian bakal g
nya. Dia tidak percaya pada perkataan Sena barusan. "Sej
hu? Padahal kita baru saja ketemu hari ini setelah dua tahun?"
" Fabian
mantan kekasihnya ini memang sungguh mengerikan
era lepas dari lelaki ini? Sena melihat sosok s
u .
eorang yang tidak jauh darinya. Untungny
i yang dipanggil 'mas' itu hanya bisa melongo saat Sena semakin deka
enggelayut manja pada lengan Tristan. Rupanya yang
ia kini menatap ke arah Tristan yang sedang kebingungan. Lelaki
, tadi nyari
erutnya. Dia menoleh ke arah Sena yang s
wok itu," bisik Sena di belakang punggung Tristan.
n dari atas sampai bawah. Dia tersenyum mengejek. '
m saja, segera menggoyangkan lengan lela
ja. Aku janji nggak bakalan jutek la
elaki itu menjawabnya. Jantung Sena berdetak dengan kencang. Dia taku
ahkan saat ini meremas kencang lengan Tristan saking gugupnya.
gulurkan tangannya. Dia tersenyum ke arah Fabian. Sena yang
Ingin protes, tapi ini lebih baik dari pada Fabian terus saja mengejarnya. Sudahlah
an hati yang mendongkol. Dia masih belum bisa percay
o, Sayang." Dengan sengaja, Tristan merengkuh pinggang Sena. Meski dongkol, tetapi gadis it
dan Tristan dari kejauhan. Rasanya dia be
na mendelik tajam ke arah Tristan. Namun, lelaki itu justru nyengi
pai rumah lagi" Tristan menoleh ke arah Fabian
emang senekat itu. "Nggaklah! Mana mau gue dia datang ke rumah." Bibir Sena
h." Seperti apa yang dikatakan oleh Tristan, Sena hanya diam sampai ke par
ran. Bibirnya masih cemberut hingga saat ini. "Makasih!" Sena hendak berbal
ncekal lengan Sena. Enak saja, sud
ngan janjinya tadi. Nyatanya dia masi
kita hanya pura-pura?" Tristan menaikkan sebelah alisnya. Dia tersenyum saa
h bersembunyi di pohon yang berada tidak jauh dari parkiran. Di
an macam-macam, ya?" ancam Sen
senang. Meski Sena galaknya nggak ketulungan, tetapi ada k
il. Sena masih saja membuang muka, ti
na. Dia sedari tadi mencuri pandang ke arah Sena yang masih
tek. Dia masih kesal dengan Tristan y
annya dia ramah dan baik. Wajahnya juga nggak jelek-jelek amat. Meski masih gantengan aku, sih." Tristan menaikturunk
aja. Kalau aku muntah gimana?" Kesel? Emang. Sena begitu kesa
keh mendengar apa yang dikatakan ole
g ada yang lucu?" Bibi
da
pa
am