Terpikat Istri Orang
saja masuk kedalam ruangan. Gadis sint*l yang mengena
tokoh yang nantinya akan dijadikan artikel untuk bulan
, membuatku menoleh kerahnya. Dari gesturny
epanku ini. Sebenarnya aku masih melirik kearahnya yang sedikit kecewa dengan sikapku barusan. Bukan apa, aku hany
gan sangat malas dan ak
ng ini berfokus pada semua hal berbau dewasa tapi tetap saja dimasukkan satu bagian dimana
ang pengusaha yang sedang bersinar saat ini. Gegas aku mengecek semua jadwal y
ancaranya apakah
sumringah ketika aku mendekatinya. Gadis itu segera menyibakkan rambutnya kebelakang hin
aku menunjuk pada foto Thomas. "At
aja. Dan seperti sebelumnya saat masih sering bersama tante Wina, aku akan masuk lewat kamar sebelah agar tak menimbulkan kecuriga
mang sepertinya sengaja dijual beserta isinya karena m
lah menemukan Rose yang tengah tertidur
Sungguh cantik sekali dia. Seandainya aku bertemu den
ih dengan mata tertutup, langsun
tup dia mengangguk mengiyakan pertanyaanku barusan. "Sua
sangka bahwa kesibukan dengan teman akrabnya itu sampai lupa bahwa
g sekali Rose, sepertinya dia memang sengaja membohongimu. Aku me
rtemu?" Kugoda dia yang masih malas untuk bangun. Padaha
aku mengangguk dan tersenyum kearahnya nampak pula dia tersenyum kearahku hingga k
ungkin istri orang ini merindukan pria lain sedang
jak pergi kekamar mandi, baru saja akan mengikutinya ponselku sud
bb
a, info yang akan
adalah nama
ri
u tiket mahal kalau hanya
bb
ari memberi info yang bakal
an. Setelah kubalas pesannya dengan berjanji untuk bertemu malam ini, aku geg
ku mendekatinya, duduk dipinggirannya
dak ada
h kecewa. Padahal tanpa dia tahu aku sedang mempers
ningnya yang belum terkena air. Setelahnya segera pe
angat tidak menyukai club karena bau alkohol yang sangat menggangg
perti ini yang lebih leluasa mengobrol ban
uda tengah bergandengan tangan didepan sebuah menara yang biasa dijadikan ikon cer
"Kamu tau dia siapa?" Tanyanya yang aku jawab menggeleng, karena kalau aku
k." Aku tersenyum menggodanya, sudah sangat persis
ang aku sudah tau. "Tampan banget." Pipinya berubah memerah kala
terangan suka sekali memuji pria tampan. Mungkin dari
Seandainya Robby tau ketika bertemu langsung dengannya, wajahnya sudah seperti cermin yang tak nampak pori-porinya, bahkan ditempat olahragapun bau parfumnya b
sosok itu namun sepertinya memang kenangan diantara kita tak pern
ang langsung aku faham,