Terpikat Istri Orang
ngok kearahku, dia nampak kebingungan ketika aku
an dengan tingkahku ini. Segera mungkin aku me
memandang Rose yang hanya terdiam disebelahnya. Lelaki itu kemudian tertawa dan berbalas menepuk
g awalnya begitu takut nampak tel
ku pamit untuk berlalu, ya aku sudah memberi syock
*
baik aku mengecek ponsel yang khusus kugunakan untuk pekerjaan sampinganku terse
bertemu dengannya dikafe, tapi aku tak mungkin menolaknya apalagi mengin
a bergegas ke apartemen yang sudah memang b
sangat geli namun tetap kutunjukkan profesionalisme sebag
melihat isi ruangan yang sudah banyak berubah. Barang-b
nnya memiliki pintu koneksi rahasia, ya pintu tersebut berada dibalik sebuah lemari yang berisi tas mewahnya. Bagaimana aku bisa tau? Karena tante Wina sengaja membuatnya agar per
Antara sedih dan bahagia, bahagia karena tak akan lagi bertemu
ahirkan. Tante harus menemaninya sampai dia bisa terbiasa dengan kebiasaan barunya na
aja ketika aku mulai melepas kemejaku. Dia dengan gesitnya la
dengan bibirku. Tangannya menggera
g sangat agresif itu, tapi sebagai penyedia jasa kenikmatan tak bis
g." Ucapnya dengan sisa nafas dan pe
kkan, namun cukup mampu membuatnya melambung di
udah sangat lemas. Dia telentang berbaring diatas ranjang tanpa sehelai benangpun. Aku bergegas meng
apa batang hingha hidangan yang sudah disiapkan sebelumnya. Tak terasa
ponselnya lalu sejurus kemudian menunjukkan tangkapan layarnya kepadaku. Ya, dia baru saja mentransferiku uang
ah, mengintruksikan agar aku berstirahat disana saja, dan akupu
ku bertanya bagaimana bila suaminya tau tingkahlakunya diluaran namun dengan entengnya dia menjawab, bahwa suaminyapun juga sering
ikamar ini. Baru saja akan bangun dan beranjak menuju kamar man
alusinasi saja namun wanita tersebut malah tersenyum mengejek, mele
ah." Ucapnya, kini dia menghampirku, menamatiku dengan seksama. Ya aku ter
yang hanya berputar didadaku lalu kucium punggung tangannya dan dengan cepat berpindah tempat agar wajahku bisa lebih dekat dengannya.
masih menempel disana." D
ditempatnya dengan pandangan yang masih menikmati setiap lekuk tubuhku. Tanpa ba
hingga nampaklah tubuh mulus yang masih melekat dalam ingatanku. Aku mengangguk, ku
p hari?" Rose yang membelakangku dan bersandar pada dadaku terdengar
itu mulus itu. Rambutnya yang panjang, sebagian sudah terkena air hingga aku h
bersamanya kemarin sore. Tapi kuurungkan saja, tak
laupun posisinya membelakangi, menarik pelan hingga ciumanku semakin dalam saling berta