Kekasih Terikat Betty
ty
mengantarmu p
dak! Aku tinggal bersama Ethan, aku tidak
memanggil taksi, jadi aku
memberiku
a menunggu di luar bersamaku, terlihat Uber ya
*
lam ini akan sangat menyenangkan. Aku melihatnya lagi ketika dalam p
ng menunggumu. Mandi yang wangi, pakai apa yang ada di dalamnya
potongan rendah. Ada juga tunik berwarna kulit dengan renda ungu yang serasi dengan gaunnya. Sutra nilon hitam kerawang dengan jahitan di bagian belakang cocok dengan garter hitam dengan se
nanti. Kemudian aku duduk di bangku pancuran, merentangkan kakiku dan meregangkan vaginaku aku bisa mencukur ramb
an dadaku terlihat membeludak penuh. Aku mengenakan rok, meraih korset dan melilitkannya di pinggangku. Aku melihat jam sudah menunjukkan pukul sembilan. Waktu berla
ntu. Dia berbalik untuk menggantung mantelnya di lemari. Tatapanku menatap lurus ke tubuhnya yang tinggi, dia datang ke kursinya dan duduk, mencondongkan
ntik." Suara Etha
u." Aku
dekat. Kemeja yang dia kenakan bergesekan dengan puting telanjangku. Tangannya naik turun di punggungku, membela
ng-ulang sampai aku gemetar karena kegembiraan dan kenikmatan. Aku bernapas lebih cepat dan lebih cepat lagi. Ibu jari Ethan keluar masuk tubuhku. Aku berteriak candu dan intensitas orgasmeku bahkan mengejutkan diriku sendiri dan membuat Ethan semakin bersemangat. Penisnya semakin besar dan seail kepadaku. Dia menggosok bahuku, tubuh bagian bawahnya terangkat beberapa kali, sehingga aku benar-benar bisa merasakan kemaluannya
Ciuman demi ciuman dia berikan, membuatku semakin t
hangat. Penis yang tebal dan panjang itu bergesekan dengan mulut lubang kecil milikku dan kelenjarnya menggerus lubang kecil yang sensitif dari waktu ke waktu, yang membuatku
dipenuhi den
ngangkat tubuh bagian bawahnya maju mundur, membant
kali, pinggangku bergo
cepat menyapu dinding bagian dalam vaginaku yang lembut, membuat suara decak a
mulai mendorong keras daging lunak dseruku
u dan menyentakkannya ke depan, memiri
itu menampar pantatku, membuat suara
asme berkali-kali, tetapi mence
nya dengan bersandar di bahuku, napasn
a
kan penetrasi lebih dalam dari yang sebelumnya dan setiap kali dia menggosok G-spot milikku dengan akurat.
Seluruh tubuhku seperti tersengat listrik
banyak air rangsangan, memb
penisnya masih terus melakukan gerakan cepat, menahan
a dan berkata dengan lembut, "Ethan
membuka matanya dan melukis peta putih cabul di perut rataku. Setelah beberapa seks yan
jang, menikmati kehangatan yang te