Kekasih Terikat Betty
ndo
. Rambut ikalnya sangat lembut dan berkilau. Matanya cerah dan bersemangat, bibir
han membeku saat aku membayangkan betapa lembut payudaranya di tanganku, atau betapa kerasnya dia mengerang saat aku mengisap putingnya. Aku melihat ke bawah tubuh
dapatkan nomor teleponku?" dia
ilas ke belahan dadanya. Aku
has
cemb
apa yang ka
tri In
ng apa
mengizinkan, aku melakukan ap
sal
el,
macam a
hukan kepadamu mengenai nama-namanya. Kamu
" Dia menatapk
lebih dahulu ..." Aku dengan penuh semangat menjelas
aranya kecil, tapi aku
san?" Aku bertan
kamu hebat
pengakuan darimu. Ini bukan berarti aku memiliki ketertarikan kepadamu
rsipu dalam,
an tawaku tiba-tiba berhenti. Aku tidak menghara
elihat ekspresi di wajahmu,
meng
an pintu untuk Betty. Aku membuka pintunya dan mengulurkan tangan
aku tidak ingin melepas
kamu ... kamu me
ng indah di depanku
kota. Ada restoran mewah di lantai paling atas dan bisa menyaksikan pemandangan malam
dak ada yang pernah membawa aku ke sini." Dia tampak terharu karena
pemandangan sampai ke lantai 101. A
Dia terseny
ini. Sepertinya aku akan memiliki al
membenamkan kepalanya di lenganku. Perasaan kulitnya menyentuh kulitku me
mandangan kota seca
ahunya jika kita sudah sampai. Aku dengan santainya meraih tangannya, membawanya ke restoran
yan akan segera datang untu
ty
di depanku dan menuangkan segelas kecil untukku. Cahaya hangat terpancar dari atas kepala
g usianya, hanya berbicara tentang anak-anak. Putrinya seusia dengan putraku. Seharusnya dia ju
lindungiku. Sikapnya itu sangat seksi. Dia begitu mendominasi ketika berada di sekitarku sampai membuatku sem
elayan, yang membuat pemik
padanya, diam-dia
elum aku sempat membukanya, aku
u membayar, simp
an dengan cepat menyi
^
h mengajakku keluar," kataku saat hendak turun dar
u akan lebih sering mengajak
sebagai pertanyaan, aku akan memp
rnya menghel
nku membawamu keluar lag
don. Aku bersedia
da yang berani memalingkan p
menghela napas dan tiba-tiba aku merasa
m di wajahnya per
an dia sangat tegang. Saat aku merasa canggung dan berniat melepaskan lenganku dari lehernya, aku merasakan dia melingkarkan tangannya di pinggangku. Ketika dia membawaku ke dalam pelukannya, hatiku sedikit bergetar. Aku mer
dan menundukkan kepalaku, rona merah menyebar di pipiku. Dia mendekat
wah leherku dan turun ke perutku. Mereka menari bahagia saat naik ke dadaku. Dia mer
ilkan reaksi seperti itu. Aku malu. Ketika dia memulai perlahan, mengangkat rokku inci demi inci, memperlihatkan perutku yang lembut, siap membungkuk
mencari penjelasan dari kecem
n sesuatu, mataku
ku, Tuan .
n ringan dengan tangan besa
bercerai, aku benar-benar tinggal di rumah pria lain sekarang .
alanya dan menutup mu