Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Kekasih Terikat Betty

Kekasih Terikat Betty

LouiseGe

5.0
Komentar
1.1K
Penayangan
16
Bab

Berapa banyak kekasih yang bisa dimiliki seorang wanita berusia 40 tahun yang terlihat seperti berusia 20 tahun? 1,2,3,4,5,6... Betty sangat sembrono. Dia sangat cantik dan selalu ada seribu cara untuk memikat hati seseorang. Betty memiliki banyak perselingkuhan, siapa suruh suaminya impoten? Sampai suatu hari, perselingkuhan Betty ketahuan oleh suaminya dan dia melecehkannya dengan kejam. Betty hanya bisa meninggalkan rumah dan tinggal bersama kekasih mudanya, Ethan, seorang fotografer berusia 24 tahun. Ethan bukanlah akhir dari hubungan percintaannya. Pasangan terakhirnya adalah Brandon, seorang pria kaya yang jatuh cinta padanya. Namun, dia dalam bahaya karena itu. Johnson, musuh bisnis Brandon, mencoba merayunya untuk membalas dendam atas Brandon. Sebelum Johnson mengunci Betty di ruang belakang, Betty melihat sosok tinggi muncul di samping Johnson, itu adalah Ethan. Apakah mereka terlibat? Apa sebenarnya yang sedang terjadi? Akankah Brandon menemukannya dan menebusnya? Yuk baca novel ini.

Bab 1 No.1

Betty POV

Aku tahu dia akan segera kembali, jadi mendesak Ethan untuk mengenakan kembali pakaiannya. Aku merapikan rumah secepat mungkin agar tidak meninggalkan jejak apa pun, kemudian mendorong Ethan pergi melalui jendela.

"Cepat keluar." Aku mendesak Ethan agar bergegas.

Ethan menyampirkan jaket di bahunya, mengambil sebagian dari barang bawaanku dan melompat keluar jendela. "Sampai jumpa malam ini! Sayang!" Dia melambaikan tangannya padaku.

Aku lega saat melihat Ethan berada jauh dari rumah suamiku. Dalam batinku, aman!

Ethan adalah kekasihku. Dia berusia 24 tahun, memiliki paras yang tinggi, tampan dan seorang yang memiliki pekerjaan mengabadikan tubuh manusia. Yah, sebenarnya dia adalah seorang fotografer yang mengkhususkan diri pada foto telanjang wanita di atas 40 tahun. Begitulah bagaimana aku mengenalnya, yaitu dengan pergi ke studionya untuk foto telanjang.

Usiaku 17 tahun lebih tua darinya. Ya, usiaku 41 tahun, tapi aku masih memiliki paras yang cantik dan terlihat masih seperti gadis berusia 25 tahun. Aku tidak tahu di mana hubunganku dan Ethan akan berakhir nantinya. Aku hanya tahu jika dia bisa membawaku meninggalkan lubang neraka ini, rumah di mana aku tidak bisa mendapatkan respons emosional yang positif. Mungkin aku bisa kembali dan tinggal bersama dengan orang tuaku, tapi kemudian aku ingat jika mereka sama sekali tidak menyukaiku.

Kira-kira sekitar jam 7 malam, dia seharusnya sudah pulang kerja. Mungkin dia menjemput Carl, putranya yang pulang dari pesantren setiap hari Jumat. Dia akan pulang setengah jam lagi. Sebelum pergi, aku ingin bertemu dengan anakku untuk sekali lagi.

"Oh sial, siapa yang meletakkannya di sini" Aku mendengar suara yang familier mengerang. Begitu berbalik, aku melihat suamiku tersandung botol anggur yang tergeletak di ruang tamu.

Sial! Kenapa dia kembali begitu cepat kali ini. Mana Carl?

"Carl pergi ke rumah temannya malam ini." Dia melihat keraguanku, jadi menjawab tanpa aku menanyakan.

Aku berjalan mendekat, mengambil botol anggur yang tergeletak di lantai dan membuangnya ke tempat sampah di sebelahnya.

"Betty? Apa kamu minum sebanyak itu lagi?" kata suamiku ketika dia melihatku. Dia menyipitkan matanya dan mengamati seluruh tubuhku.

Aku benar-benar tidak ingin berada di bawah atap yang sama dengannya.

"Mau kemana?" Tidak butuh waktu lama baginya untuk menyadari jika aku akan pergi jauh. Dia mulai berjalan ke arahku, memperebutkan tas ransel yang sudah aku kemas sebelumnya. Dompetku terjatuh dan aku belum sempat mengambilnya. Aku mendorongnya menjauh, melangkahkan kakiku keluar tanpa menoleh ke belakang sedikit pun.

Aku berjalan lebih cepat dan lebih cepat lagi, berbelok di tikungan, menoleh ke belakang untuk memeriksa apakah suamiku mengejarku, tapi aku menabrak papan reklame yang keras.

Tanpa dilebih-lebihkan, aku merasa seperti akan mengalami gegar otak.

Aku mengusap sisi kepalaku, meringis kesakitan, mundur selangkah ke belakang dan melihat ada sedikit noda darah di papan reklame.

"Apa kamu baik-baik saja? Aku baru saja melihat jika kamu menabrak papan reklame itu." Sebuah suara datang dari belakangku. Aku dikejutkan oleh kehadiran seseorang di belakangku. Tumitku berputar sangat cepat, yang membuatku kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

Pada saat ini, sepasang lengan besar dan kuat melingkari tubuhku dan menstabilkanku.

Saat mendongakkan kepalaku, aku melihat pria tampan yang pernah aku lihat sebelumnya. Rambutnya berwarna coklat tua dan sedikit keriting. Dia memiliki dagu yang tegas dengan sentuhan janggut dan bibir penuh. Dia tampak seperti berusia 30 tahunan dan memiliki tinggi lima sentimeter di atasku. Ototnya besar dan kuat. Sosoknya terlihat sangat tampan.

Dia menatapku, menjulurkan lidahnya dan menjilat bibirnya. Melihat itu, bibirku juga sedikit terbuka.

"Apa kamu baik-baik saja?" Melihatnya, suasana hatiku tiba-tiba membaik dan aku mengangguk cepat.

"Betty!" Aku mendengar suamiku berteriak di belakangku. Sial! Kenapa situasiku berantakan sekali. Aku mencoba melepaskan diri dari dekapan pria itu, tetapi dia mempererat genggaman di tanganku.

Beberapa detik kemudian, suamiku muncul dengan napas terengah-engah.

Dia meraih lenganku dengan kasar dan membalikkan tubuhku untuk menghadapnya.

"Kamu akan keluar untuk merayu pria lagi, jalang!" geramnya. Ini adalah dirinya yang paling marah yang pernah aku lihat.

Aku pikir dia akan menyakitiku lagi, jadi aku akan meminta maaf kepadanya dan mengatakan kepadanya jika aku akan kembali bersamanya. Saat itulah pria itu merenggut lengan suamiku dari tubuhku dan berdiri dengan protektif di depanku.

"Lepaskan." Pria itu berkata dengan suara yang dalam. Penampilannya tidak cukup mengintimidasi, tetapi suaranya benar-benar sangat mendominasi.

"A ... apa?" suamiku tergagap. Dia harus mendongak untuk berbicara dengan pria itu karena laki-laki itu memiliki tinggi sekitar satu kaki lebih tinggi darinya.

"Aku akan mengatakannya sekali lagi. Lepaskan!" ancamnya. Suamiku menatapku ragu-ragu, "Jangan lupa, anakmu masih membutuhkan seorang ibu". Akhirnya dia pergi ke arah yang berlawanan dan meninggalkan kami berdua.

"Terima kasih, kamu tidak perlu melakukan ini untukku." Aku tersenyum tidak enak hati padanya.

"Bukan masalah. Kamu mau kemana? Aku bisa memberimu tumpangan," katanya sambil mengangguk ke arah mobilnya yang tampak mahal.

Haruskah aku berbohong? Tentu saja aku tidak ingin pria tampan itu tahu jika aku akan pergi ke rumah kekasihku.

"Aku akan pergi ke rumah teman," jawabku, tanpa sadar menyelipkan rambut ikalku ke belakang telinga-kebiasaan buruk ketika berbohong.

"Kamu yakin?" Dia mengerutkan kening, seolah dia tahu aku berbohong.

"Ya, terima kasih atas bantuannya, tapi aku harus pergi sekarang." Ya tuhan! Aku terdengar seperti menolak, namun sangat menginginkannya. Aku mencoba melepaskan diri, tapi dia dengan ringan menggenggam pergelangan tanganku.

"Ini nomor teleponku. Jika kamu membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungiku." Dia menyerahkan kartu nama miliknya kepadaku, yang dengan hati-hati aku masukkan ke dalam saku pakaianku. Hatiku merasa sedikit bangga, karena aku percaya diri dengan penampilanku.

"Aku serius, jangan ragu untuk menghubungiku, ya?" tambahnya.

Aku mengangguk, kembali teringat jika dompetku tertinggal di rumah saat aku pergi. Saat itu juga aku mengambil keputusan, "Hei, sebenarnya aku lupa membawa uang ketika aku pergi ..."

"Seperti itu. Jika kamu tidak keberatan, aku memilikinya ..." Dia mengambil beberapa lembar uang dari dompetnya.

Begitulah ceritanya aku yang menerima bantuan dari pria asing.

"Terima kasih banyak, aku akan mengembalikannya kepadamu ..." Aku menundukkan kepalaku malu-malu.

"Kalau begitu pastikan untuk meneleponku," dia menekankan lagi.

Aku mengangguk dan mulai berjalan pergi. Aku mendengar dia masuk ke mobilnya dan pergi. Aku menghela napas lega karena memiliki uang untuk naik taksi dan pergi menemui Ethan.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku