icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
TETANGGAKU SUAMIKU

TETANGGAKU SUAMIKU

Penulis: El Baarish
icon

Bab 1 Pengantin yang Ditinggal

Jumlah Kata:1499    |    Dirilis Pada: 15/05/2022

GAKU S

RT

ermin besar yang memantul wajahnya. Wajah tirus yang semakin jelita s

a." Seorang make up artist memuji gadi

yang merekah. Ia melihat seluruh sudut wa

t yang ia sewa untuk hari pernikahannya. Keahliannya dala

ng ayah, dibawa ke pundaknya. Salah. Bukan ke pundak, karena itu menunjukkan keberatan, tapi ke pelukannya, karena di situ tempat paling nyaman u

kini dirasaka

ia sudah sering bertemu dengan calon suaminya. Namun, perasaan gugup

a sedang duduk di bangku taman dekat kampus. Sementara lelaki it

ngmu." Kembali le

coba menyelam pekatnya iris mata miliknya, mencari

keseriusan lelaki yang kini juga menatapnya lekat. Le

ta. Gadis yang selama ini mampu membuat debar berbeda dalam hatinya. Dalam banyak waktu, lelaki

salah satu Universitas di ibu kota. Kevin menemukan banyak hal yang disukai dalam diri Jeli

p yang lebih serius. Meskipun Kevin tak pernah mengikat Jelita sebagai pacar, tapi lelaki it

ita sebagai tempat pelabuhan terakhir dalam hidupnya.

a memasuki remaja, Jelita telah memimpikan tema yang sederhana untuk pernikahannya, tapi

ngin suasana bahagia itu berlangsung di tempat ia lahir

dan ratu sehari. Pelaminan berwarna putih dipadu dengan aneka hiasan tanaman berwarna hijau, juga lampu-lampu yang memantulkan cahaya berwarn

ijab senada bertanya. Di sampingnya berdiri seorang lelaki yang selama ini merawa

, Ma." Jelita kembali mengecek

rimkan. Hanya beberapa obrolan semalam yang m

itu, Kevin dan orang tuanya memilih tiba lebih awal dan menginap di villa

an ikut masuk ke kamar Jelita. Ia hanya memberitahu suasana di luar sudah mul

di hatinya. Perasaan gundah itu muncul berkali lipat

a kali ia mencoba, tapi tak menemukan jawaban yang menenangkan. Jelita tak bis

cara bergantian. Sementara tiga orang

ngatakan itu. "Masih dalam perjalanan, makanya gak diangkat." Jeli

tua Jelita keluar. Mereka menyapa beberapa ker

snis Raihan, sang ayah. Juga teman-

n kamarnya, di lantai dua. Kamar yang berhadapan langsung dengan balkon kamar Jelita. Mungkin jik

coba meyakinkan diri bahwa bahagia Jelita adalah k

Perempuan paruh baya yang telah

aki itu memutuskan untuk datang

dari anak lelakinya, itu menandakah bahwa lelaki itu tak akan kabur

gadis yang kita cintai? Bukan saat tatapan keduanya menyatu dalam cinta

gamati sibuknya orang-orang di bawah sana. Ada yang menata

emegang ponsel di tangan. Sejurus kemudian, satu teriakan terdengar hingga ke kamar Arjuna, bersamaan dengan ponsel yang dilempar J

ena menapaki anak tangga secara tergesa-gesa. Ia langsung masuk ke

desas desus yang membuat

sanggul yang rapi menyimpulkan dari apa yang ia deng

k mau tanggung jawab." Seora

berbicara itu adalah seorang lelaki, mungkin sudah ia layangkan satu pukulan

lam sana. Arjuna mengusirnya dengan tatapan tajam, membuat beberapa orang itu pergi dengan mulut mendumel entah

mengamati seisi kamar Jeli

ya. Membuat lelaki itu mendekat ke ranjang, di

ang sudah berantakan oleh air mata, juga karena lelaki berusia dua puluh lima tahu

gan suasana itu. Yang terlihat hanya air mata dari sudut mata Jeli

am ke arah dinding kamar. Seolah di sana ia bisa melihat

" Raihan mengiba. Ia tak sanggup m

a tampak menyeka sudut matanya. Ia jug

kan menanggung malu seumur hidu

gsa. Ia tak pernah memperkirakan bahw

pengecut yang bersembu

gi. Panik, resah, takut Jelita akan kabarnya. Lalu, denga

melempar ponselnya ke dinding. Menyisakan sakit

g membuat hatinya merintih perih. Namun, sayang, panggilan itu tetap tak

mem

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka