icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dinara - Ganti Suami

Bab 5 The Ranajaya

Jumlah Kata:2687    |    Dirilis Pada: 11/05/2022

i? Kamu ya ndak berhenti

yang membawa Diana masuk ke keluarga ini beberapa tahun yang lalu kalau bukan Arya? Dan walaupun sudah disetujui, direstui,

ndak punya adab, semena-mena. Pergi ndak pake bilang, sudah untung diterima dan dilamar. Ini

mau. Dia pasti takut ndak makan kalau kamu lepas dari kerjaan. Hidup lantang lantung ndak tahu masa depan. Pantas Diana

lang ini ndak benar." Kali

dua keluarga dan Diana tidak kunjung ditemukan, tahu-tahu kembali dengan membawa kabar lain. Dia akan tetap menikah

apa maksudnya pulang ke Surabaya. "Saya mohon Ibu dan Bapak

kediaman Ranajaya. Beliau terlihat syok sekaligus tidak percaya pada pendengarannya

t mainan, Le..

marmer di bawah kaki, tampak tunduk dan hormat, meski cara bicaranya tetap keras kepala

ftt

dah dianggapnya seperti adik sendiri sejak kecil. Pramudya dan Pradnya muncul dari bali

stanya ngabisin uang miliaran, j

h Pramudya. "Mas udah move o

sepupu yang ndak serumah sama kami, tapi jangan coba-coba bohongin penghuni rumah ini. Aku tahu mas Arya cinta m

Arya dengan na

lkannya. Tapi Arya tidak setuju kalau Diana disebut dengan gelar orang yang sudah meninggal, me

ep mau nikahin perempuan itu. Nanti mere

ny

"Ibuk loh ngasih restu buat yang menikah itu ndak main-main, maunya ya sekali seumur hi

t acara diskusinya semakin runyam. Padahal Arya sangat mengandalkan sang ibu untuk menya

ndak baik buat mas Arya makanya dia pergi dengan cara ndak terhormat kayak gini. Ibuk harus membuka hat

i mendapati dua anak kembar

Padahal siapa tahu usaha mas Arya yang baru sukses berat, Anya dukung acara move on mas-nya dari m

guk satu sama lain untuk memberi keyakinan. Cukup membantu memang, ta

a, mbak Diana kabur s

njentikkan

kanya ndak kelacak sama mas

ebingungan. "Kenapa Diana suka sa

menepuk jidat, sementara Arya cuk

emang sangat polos, hatinya baik meski di luar tampak judes dan tidak banyak omong. Arya yakin Dinara

ing iku lho, Buk. Bukan bulek Asih, bul

k lho tapi aunty gitu biar agak ningrat sedikit. Ini bulek ketuker te

mulai sekarang biar ndak ketuker lagi.

Pradnya menya

gar si kembar memakai aksen Betawi medok dengan menyebut gu

ikik sendiri, Mas?

s tatkala Pramudya memergokinya. "Ngg

o maksute

ntuk tidak menanggapi lagi dan pada akhirnya mereka pergi sendiri. Yang ter

dra sama bapakmu lho, ndak usah mikir pergi dan buka usaha sendiri. Hotel kita banyak, ambil satu buat kam

ian Pradnya dan Pramudya, pa

f, B

h, Le

enjalankan operasional hotel-seluruh hotel milik keluarga mereka, termasuk resort dan villa, tapi hanya memiliki sedikit hak suara di peru

, keuntungan dan popularitas dimiliki oleh Andra seorang. Seolah Arya hanya kacung di perusahaannya sendiri, dia hanya hidup dengan mengandal

a akan berterima kasih, tapi kalau ndak juga ndak apa. Saya punya

etuju sama ke

nya bertanya seperti itu. "Dinara menduk

ung dan kepala Arya kembali tertunduk. "Apa se

kah dia dan Dinara diizin

*

ni membual seperti itu di dunia ini. Kalau ketertarikan fisik, bisa jadi.

pada Diana-mantan calon istrinya. Dia ingin membuktikan kalau kepergian wanita itu yang tiba-tiba, yang sebenarnya menghancurkan d

an agak misterius dan tidak blak-blakan mengatakan maksud dan tujuan, Arya tahu b

Dinara membantunya mengoles-oles cairan pengusir gatal berwarna merah muda den

makan makanan tersebut. Namun bukan Arya namanya kalau tidak keras kepala, dia hanya harus gatal-gatal selama beberapa jam setelah menikmati hi

l segini aja nggak masalah." Dia menyengir, sementara wanita berambut pe

sepakat menerima Dinara dan pernikahan keduanya dengan mata tertutup, dibanding membatalkan acara da

padang, cumi goreng... aduh, saya n

Dinara membel

kan lag

bingung dengan tingkah laku Arya, dan memang itu tujuannya. Arya ingin merek

pergelangan tangannya saat ini. "Hm... sekitar jam delapan m

alergi dan harusnya pemicu itu dihindari, Mas A

tara Dinara berdiri kaku di sebelahnya. "Saya rel

tutu, sate lilit, rujak Bali atau apa gi

ai, jadi selama di sini pal

uh lebih dewasa dibanding Diana. Tanpa bermaksud membandingkan, hanya saja penilaian itu sering tiba-tiba muncu

nita itu mencoret sebuah buku kecil

am dan memabukkan, pesonanya luar biasa. Pada pandangan pertama, jujur saja Arya tersihir oleh tampilan fisiknya. "Nanti kalau mas

penangg

ya

ung sebelu

tersenyum samb

ka berjumpa, Dinara banyak menahan rasa sakitnya. Itu kenapa Arya khawatir mende

gantinnya, bisa bahaya pesta keluarga besa

h untuk menelungkup dan bertatapan dengan Dinara

ana mas

nya lagi. Satu hal besar yang dia suka dari Dinara adalah, wanita itu tidak banyak basa-basi a

Dia men

a, hamparan laut biru di luar sana begitu menggoda. "Kalau nggak, s

, meskipun hatinya banyak terluka. Sangat profesional m

nyusul ke sini," ujarnya hati-hat

a ditutup-tutupi. "Demi kamu, saya bayar maha

ra juga tidak suka mengorek informasi p

gan komersil kita sering delay, mereka ngalah sama pesawa

" Arya menyengir, mengangkat dua jarinya membentuk huruf V di udara, menan

ali tertawa. "Kalau kita menikah

tkan alis. "Bukannya itu pencarian akhir dari

ih enggak. Masih ada perceraian

Namun bukankah orang yang berpisah karena cerai atau pun mati tetap disebut jodoh satu sama lain? Ha

n hubungan, sedalam apa pun perasaan saya ke dia, kalau kami nggak ketemu di pelaminan, berarti dia bukan jod

ipertemukan saat usia keduanya lebih muda, mungkin juga Arya dan Dinara tidak

njajakan ulang dan sebagainya." Dinara menjeda, baru kali ini Arya mendengar dia bicara agak panjang. "Mungkin hati mas patah sama dia, tapi saya akan mem

engah memerah sampai ke telinga. Kerasukan apa rupanya

a akhirnya. "Saya yang bakal kasih

m dan mengulas senyum kaku. Apa baru saja Arya

buat melamar saya. Yang barusan itu udah keren

ana dan menggelengkan kepa

s-berkas lain, saya mau dafta

iapin." Dia bersem

m?

a puluh tahun

, te

atnya yang bening dan memabukkan itu kembali bertatap

i?

penelitian, usia 30 bagi wanita adalah masa emas untuk hamil dan melahirkan bibit unggul. Di mana anak-anaknya bisa

ai tidak bisa berkata-

as

bisa mendengar suara Dinara terkikik sementara dirinya sendiri sibuk menahan

mau ngajar

inya. "Saya sendiri belum mahir." Dia berujar pelan, m

. Kita bisa belajar

Yang satu ini, entah kenapa membuat dia

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka