I Love You My Secret Daddy
epannya. Tentu saja kamar Presidential suite room itu merupakan ruangan kamar yang selalu ditempati oleh
erwarna putih yang terlihat sangat rapi dengan berbagai furnitu
kakinya untuk mendekati pria yang dari tadi terus mengancamnya, terliha
endekat? Apa ada yang in
ri niat jahat om Arkan yang bilang ingin
Zaara langsung berlutut di bawah kaki pria yang terlihat tengah menyilan
tu tahun lag. Jika sampai aku benar-benar hamil anak Om, mungkin aku akan dihujat oleh tem
suaranya yang sudah berubah serak dan tubuhnya y
itu sangat menyakitkan dan juga menyesakkan. Bahkan saat ibuku meninggal, aku ingin menyusulnya dengan me
ema menghiasi ruangan kamar tersebut. Kali ini Zaara sama sekali tidak berakting karena jika ia menyebut tentang wani
arkan dengan penuh kasih sayang selama 12 tahun. Hingga serangan ja
penuh penderitaan saat papanya memutuskan untuk menikah lagi. Dan selama lima tahun terakhir,
rasakan. Ancaman demi ancaman yang ia dapatkan setiap hari seolah menjadi makanan sehari-hari untuknya dan
giaannya karena ingin melihat
u ditemuinya di bandara tersebut. Namun, begitu melihat wajah gadis berseragam abu-abu i
erjongkok untuk menyamakan kedudukannya di d
rgetar. "Dasar gadis nakal bodoh! Diamlah sekarang, atau aku benar-benar akan memperkosamu!" Arkan menge
berada sangat intim dengannya, bukan membuat Zaara berhenti menan
erat tubuh kekar pria di depannya yang mas
nasibku bisa seburuk ini? Hidupku benar-benar sangat menderita setelah ibu meninggal. Kenapa Tuhan memberikan sebuah cobaan seberat ini padaku
huyung ke belakang saat tiba-tiba dipeluk tadi. Tangannya tengah menopang di lantai mengkilat berwarna putih di bawahnya. Ia hanya
t gadis itu salah paham dengan perhatiannya. Akhirnya ia mengarahkan
kamu mau aku memperkosamu?" hardik Arkan yang be
paham padaku. Jika aku bersikap manis padamu, bisa-bisa kamu besar kepala dan berpikir k
annya, sehingga ia refleks melepaskan pelukannya dan agak mundur untuk menjauh dari pria dewasa ya
meluk Om. Aku benar-benar jadi melow jika menyeb
u," sarkas Arkan yang sudah bangkit berdiri dan terlihat
rah kemeja miliknya yang sudah basah. Bahkan
a. Refleks ia langsung berjalan mendekati pria tampan yang selalu dipanggilnya om itu.
u tangan miliknya ke arah kemeja yang basah ak
uk dan berkosentrasi mengusap dadanya sambil mengumpat di dalam hati. 'Dasar gadis bodoh, jika
nakal!" hardik Arkan yang sudah menahan ta
an bekas perbuatanku," ucap Zaara yang sudah mendongak
-sitatap dengan netra pekat yang saat
masing-masing dengan tidak berkedip. Bisa dirasakan masing
kecoklatan dengan bulu mata lentik, serta alis tipis berwarna hitam. Lalu, semakin turun ke bagia
al?" Arkan masih menatap bibir tipis berwarna merah jambu yang seolah tengah memanggilnya
buah pertanyaan bernada sensitif dari pria yang m
rfum yang dipakai oleh pria yang masih intens menatapnya. Tanpa bisa mengeluarkan
elakian Arkan seolah merasa tertantang dan tidak rela untuk melewatkan kesempatan besar itu. Hingga tanpa
ya om itu, mulai semakin mendekatkan wajahnya. Tentu saja ia bukanlah seorang an
an, ini adalah ciuman pertamaku,' batin Zaara yang sudah mulai memejamkan kedua matanya dan menunggu fi
contin