icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Perjalanan Menjadi Dewa

Bab 5 Tubuh yang Luar Biasa (Bagian Satu)

Jumlah Kata:1366    |    Dirilis Pada: 06/01/2022

da pelayan itu di malam sebelumnya. Namun, beberapa kaki tangannya datang untuk m

gan giat. Mereka tetap berkonsentrasi pada pelajaran mereka di Aula S

ia batu yang ada di sudut aula dengan tinju mereka. Terlepas dari seberapa keras para manusia

n dan keputusasaan tercermin dalam ekspresi mereka saat mere

berbaring di tempat tidur mereka masing-masing sambil berguling-guling kesakitan. Mereka tidak bisa tidur dan mereka menggeliat kesakitan semalaman. Say

ap sekarang juga!" ter

ng kehilangan kesabarannya dan mencambuk para budak jika dia melihat atau menyadari ada budak yang membuat kesalahan sekecil apa pun. Cambuk Cor

. Mereka perlahan lahan berjalan mendekat ke arah budak dan mulai

ik Zen dengan ma

an kekuatannya setara dengan siapa pun yang ada di tingkat pemurnian daging. Anak itu ganas dan brutal, dan beberapa budak t

sakan. Terpidana mati sangat sulit diperoleh belakangan ini. Jumlah mereka semakin berkurang karena keluarga lain juga bersaing untuk membelinya. Sa

untuk melampiaskan perasaan mereka yang terpendam. Alasan lain mengapa Melvin merasa sa

ipada Melvin, dan sekarang Zen akan memohon belas kasihan dan ampu

akibat pukulan yang dia terima terakhir kali. Zen seharusnya membutuhkan waktu kur

ra menenangkan diri dalam situasi apa pun. Dia dengan cepat mengambil beberapa kali napas

latih sebuah metode tinju yang sangat ganas, yang disebut Tinju Banteng

manya mendarat tepat di dada Zen. Semua orang yang ada di sana menyaksikan

dan menegangkan dadanya sehingga dia bisa menggunaka

uf

seluruh sudut tubuhnya. Kekuatan yang digunakan Melvin untuk memukul Zen membuatnya merasa seolah-olah dia telah dipukul dengan palu be

as d

t dari dadanya, yang bisa mengimbangi kekuatan lawan. Ini adalah rahasia Ze

asa sakitnya tak bisa dia tahan lagi. Zen memaksakan senyum pahit di wajahnya saat seluruh tubuhnya berget

Dia pikir hari itu sudah berakhir. Dia takut pukulan ini akan menyebabkan luka dalam yang serius untuknya. Namun

am dadanya. Tubuh Zen bereaksi begitu arus hangat itu mengalir melalui dirinya. Dia merasa

hnya sampai ke sel terkecil yang ada di dalam tubuhnya

edang berpikir pada dirinya sendiri saat dia

njadi tuan muda dari Klan Luo. Ilmu yang didapatnya selama menjadi

t menyebabkan berbagai efek pada tubuh orang yang mengonsumsinya. Namun, bahan untuk Pil Ajaib pun susah sekali untuk didapatkan. Hal i

erbaring di lantai dan berpikir sejenak. Tak lama kemudian dia menghubungkan reak

n berlatihlah secara menyeluruh, bersihkan tubuh untuk vitalitas yang luar bi

dengan 'tempa'? Dia perlu

m kertas emas itu. Memperbaiki perangkat mungkin merupakan bagian dari proses

at yang dibutuhkan untuk membasuh daging di seluruh tubuhnya! Tampaknya

an hal ini. Dia merasa bersemangat dan jantungn

tuk mengkonfir

membantunya. Aktingnya membuat dirinya terlihat seakan-akan sedang berjuang untuk berdiri dan bahkan g

i. Dia mengira pukulannya bisa melumpuhkan atau bahkan membunuh Zen. Namun kenyataannya

ernyata kamu tahan terhadap serangan! Baguslah kalau begitu. Karena sekar

um

ika alih-alih rasa sakit, dia merasakan arus hangat lagi mengalir di seluruh badannya. Kehangatan menyebar ke seluruh tubuhnya dan terus-menerus memperbaiki organ-organnya secara konstan. Ar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Membalas Kejahatan Dengan Kebaikan (Bagian Satu)2 Bab 2 Membalas Kejahatan Dengan Kebaikan (Bagian Dua)3 Bab 3 Metode Pemurnian Senjata (Bagian Satu)4 Bab 4 Metode Pemurnian Senjata (Bagian Dua)5 Bab 5 Tubuh yang Luar Biasa (Bagian Satu)6 Bab 6 Tubuh yang Luar Biasa (Bagian Dua)7 Bab 7 Zen Memukul Para Pelayan (Bagian Satu)8 Bab 8 Zen Memukul Para Pelayan (Bagian Dua)9 Bab 9 Krisis (Bagian Satu)10 Bab 10 Krisis (Bagian Dua)11 Bab 11 Upaya (Bagian Satu)12 Bab 12 Upaya (Bagian Dua)13 Bab 13 Hari Latihan Keluarga (Bagian Satu)14 Bab 14 Hari Latihan Keluarga (Bagian Dua)15 Bab 15 Pukulan Fatal (Bagian Satu)16 Bab 16 Pukulan Fatal (Bagian Dua)17 Bab 17 Tingkat Pemurnian Organ (Bagian Satu)18 Bab 18 Tingkat Pemurnian Organ (Bagian Dua)19 Bab 19 Evil Sang Pemurni Senjata (Bagian Satu)20 Bab 20 Evil Sang Pemurni Senjata (Bagian Dua)21 Bab 21 Memurnikan Tubuh dengan Api (Bagian Satu)22 Bab 22 Memurnikan Tubuh dengan Api (Bagian Dua)23 Bab 23 Memurnikan Tubuh dengan Api (Bagian Tiga)24 Bab 24 Api Hitam Dan Sisik Naga25 Bab 25 Kebebasan (Bagian Satu)26 Bab 26 Kebebasan (Bagian Dua)27 Bab 27 Kebebasan (Bagian Tiga)28 Bab 28 Ibukota Kaisar (Bagian Satu)29 Bab 29 Ibukota Kaisar (Bagian Dua)30 Bab 30 Provokasi (Bagian Satu)31 Bab 31 Provokasi (Bagian Dua)32 Bab 32 Ujian Awal (Bagian Satu)33 Bab 33 Ujian Awal (Bagian Dua)34 Bab 34 Tekanan Tak Terlihat (Bagian Satu)35 Bab 35 Tekanan Tak Terlihat (Bagian Dua)36 Bab 36 Lulus Ujian Awal (Bagian Satu)37 Bab 37 Lulus Ujian Awal (Bagian Dua)38 Bab 38 Aku Memiliki Ide yang Sangat Sederhana (Bagian satu)39 Bab 39 Aku Memiliki Ide yang Sangat Sederhana (Bagian Dua)40 Bab 40 Kejutan (Bagian Satu)41 Bab 41 Kejutan (Bagian Dua)42 Bab 42 Pil Panjang Umur43 Bab 43 Amarah Zen (Bagian Satu)44 Bab 44 Kemarahan Zen (Bagian Dua)45 Bab 45 Aku Menolak Menerimanya (Bagian Satu)46 Bab 46 Aku Menolak Menerimanya (Bagian Dua)47 Bab 47 Yan Luo48 Bab 48 Gunung Berdarah (Bagian Satu)49 Bab 49 Gunung Berdarah (Bagian Dua)50 Bab 50 Ryan Fang (Bagian Satu)51 Bab 51 Ryan Fang (Bagian Dua)52 Bab 52 Cara Terbaik Menyingkirkan Orang Bodoh (Bagian Satu)53 Bab 53 Cara Terbaik Menyingkirkan Orang Bodoh (Bagian Dua)54 Bab 54 Tujuh Klan Bangsawan Teratas55 Bab 55 Terpaksa Bertarung (Bagian Satu)56 Bab 56 Terpaksa Bertarung (Bagian Dua)57 Bab 57 Mati-matian Melawan (Bagian Satu)58 Bab 58 Mati-matian Melawan (Bagian Dua)59 Bab 59 Raksasa (Bagian Satu)60 Bab 60 Raksasa (Bagian Dua)61 Bab 61 Menggunakan Pisau Terbang (Bagian Satu)62 Bab 62 Menggunakan Pisau Terbang (Bagian Dua)63 Bab 63 Perasaan Tertekan64 Bab 64 Mendapatkan Kembali Pisau Terbang (Bagian Satu)65 Bab 65 Mendapatkan Kembali Pisau Terbang (Bagian Dua)66 Bab 66 Memilih Metode Pemurnian (Bagian Satu)67 Bab 67 Memilih Metode Pemurnian (Bagian Dua)68 Bab 68 Metode Kultivasi Tingkat Lima (Bagian Satu)69 Bab 69 Metode Kultivasi Tingkat Lima (Bagian Dua)70 Bab 70 Gunung Neraka (Bagian Satu)71 Bab 71 Gunung Neraka (Bagian Dua)72 Bab 72 Masalah Tiada Akhir73 Bab 73 Tantangan74 Bab 74 Melupakan Diri Sendiri Sepenuhnya (Bagian Satu)75 Bab 75 Melupakan Diri Sendiri Sepenuhnya (Bagian Dua)76 Bab 76 Permainan Kucing dan Tikus (Bagian Satu)77 Bab 77 Permainan Kucing Dan Tikus (Bagian Dua)78 Bab 78 Mencapai Tingkat Pemurnian Sumsum79 Bab 79 Tetap Tenang (Bagian Satu)80 Bab 80 Tetap Tenang (Bagian Dua)81 Bab 81 Tetap Tenang (Bagian Tiga)82 Bab 82 Kebenaran Yang Dingin Dan Keras83 Bab 83 Instruktur Su Yang Marah (Bagian Satu)84 Bab 84 Instruktur Su Yang Marah (Bagian Dua)85 Bab 85 Lapangan Parkir Langit Biru (Bagian Satu)86 Bab 86 Lapangan Parkir Langit Biru (Bagian Dua)87 Bab 87 Serangan Mendadak Di Langit (Bagian Satu)88 Bab 88 Serangan Mendadak Di Langit (Bagian Dua)89 Bab 89 Diselamatkan (Bagian Satu)90 Bab 90 Diselamatkan (Bagian Dua)91 Bab 91 Tantangan Yang Tak Terduga92 Bab 92 Mempermalukan Dirinya Sendiri (Bagian Satu)93 Bab 93 Mempermalukan Dirinya Sendiri (Bagian Dua)94 Bab 94 Kesempatan Dalam Kesempitan95 Bab 95 Panen Melimpah Inti Kristal (Bagian Satu)96 Bab 96 Panen Melimpah Inti Kristal (Bagian Dua)97 Bab 97 Nasib Tragis (Bagian Satu)98 Bab 98 Nasib Tragis (Bagian Dua)99 Bab 99 Binatang Raksasa Di Danau Lava100 Bab 100 Perubahan Menjadi Senjata Spiritual (Bagian Satu)