Kejahatan Termanis
teh hijau sambil menatap layar gadget. Ia mengambil kue kering dan memakannya dengan pelan dan lembut. Matanya berb
pria pun yang akan melewatkannya jika melihat pemandangan seperti itu. Tangannya mengambil sabun dan mulai menggosok tubuh h
an. Ia lalu mencari pakaian yang layak untuk dipakai. Ia mengambil pakaian dalam yang seksi dan gaun yan
ke kota ini. Ia lantas mengambil tas merek guci dan tak lupa membawa gadget yang tadi ia letakkan di atas meja. I
di sampingnya ini sangat tidak beradab dan sopan. Lihat saja, saat pria itu berjalan lebih dulu meninggalkan lift, da
ng flat, itu tidak benar. Wanita ini malah berjalan menuju ke arah jalan raya,
u ke jalan lain karena belum menemukan taksi. Tiba-tiba saja
g saja, aku segera datang," ujarnya
ng entah datang dari mana, tiba-tiba sudah mendekati taksi dan masuk ke dalamny
asuk ke gadgetnya. Akhirnya, taksi yang ia tunggu tiba juga. Alhasil
ukan kota di mana ia dilahirkan, sebelum ia pindah ke kota ini untuk bekerja. Wanita itu ters
orang yang sedari tadi sebenarnya sudah heboh saat mengirim pesan. Pesan yang ia kirimkan pun
a hampir saja mengumpat, jika temannya tidak langsung menyuruh duduk dan memb
mu, hari ini. Libur perusahaan akan segera berakhir, bera
ng. "Aku merindu
g langsung meringis dan Nevilla hend
enggak tahu isi otak kamu, La. Tapi, kalau aku,
aku rindu juga sama Pak Aron," c
ini. "Oke. Jadi, hubungan kamu sama Pak Aron ini sejenis apa? Teman? Sahabat? At
an pesanan mereka sudah datang. Ia tersenyum p
tes Serena sambil menatap tajam Nevilla. Ia lant
suka atau cinta sama aku. Tapi, kamu tahu kan? Dia setiap hari selalu menghampiriku," jawab Nevilla den
a menyerah. "Menurut aku ya, La. Kamu sebaiknya jangan terlalu berharap, itu pun jika kamu belum terperangkap cintanya Pak Aron. Ya ka
ia tidak bisa melepaskan Aron begitu saja. "Aku
a, mengernyit heran. "Jadi kamu suka
a, ia menggeleng mantap.
n sama Pak Aron tapi dia enggak kasih status hubungan y
. Banyak wanita di perusahaannya yang terang-terangan iri karena setiap hari Aron begitu sering b
inya Nevilla benar-benar
rkan. Sudah jelas kan dia pemilik perusahaan kan?"
kepala, sementara Se
ak Davi akan diganti den
engan direktur perusahaan. Hidupnya berasa di surga. "Aku
Nevilla keheranan. "Siapa l
ektur, dia kan bukan anak kandungnya Pak Arkan. Dia akan tetap jadi wakil direktur. Nah, yang akan jadi direktur itu, anak kandungnya Pak Ar
ngangguk. "Aku baik-baik saja. Kalau
evilla belum tahu bahwa Aron bukan anak kandung Pak Arkan. Meski begitu, bagaimana pun
*
ak Arkan. Selama ini, yang ia tahu bahwa Aron adalah anak tunggal Pak Arkan, tidak ada orang lain yang
tikan taksi. Sebelum menaiki taksi, ia sempat mendapatkan pesan d