Petaka Di Malam Pertama
kedua orang tua Eren. Mereka menikah setelah dijodohkan dan memang saling menyukai sejak Eren masih duduk di bangku SMA. Farhan yang baru lulus sarjana, langsung melamar Eren d
cana mereka untuk bulan madu di ruma
ang, kapan
iliki dua nomor handphone. Mungkin di nomor yang satunya." Eren
ang, kapan
bar. Aku sudah mau jalan
ulang! Aku takut send
: iya, t
arti, dia segera berbaring menunggu pujaan hatinya itu. Tiba-tiba
kamu, kan?"
melihat dengan jelas. Eren coba untuk mencari handphonenya. Da
," guma
st
ibir Eren yang dari tadi terasa dingin, perlahan hangat. Gejolak di hatinya perlahan tero
n peluk yang sedang membuatnya merasa gerah adalah tubuh kekar, serta berototmu?" tanya Eka dirinya harus mengikuti arus. Setelah bangun di pagi hari, wajah pertama yang Eren lihat membu
putih. Dia memiliki rahang tegas, wajahnya tampak begitu lelah
ertanya-tanya dalam hatinya, karena malam pertamanya dia lewati dengan laki-laki yang menurutnya sangat asing. Usi
menggapai pesan sambil menahan air m
u yang menikah denganmu kema
ng sedang berbaring di sampingnya. Perasaan yang hancur, sert
tanya pria itu sa
ekat-dekat!" Eren
ang tiba-tiba galak padanya, bahkan dia harus
." Dia memberikan tisu untuk Eren yang b
denganmu, lalu deng
amamu. Dia kaya raya, usianya dua puluh semb
ai ekspektasi awal. Entah sejak kapan, mata Eren terpejam. Merasakan sesuatu yang berat dan hantaman ke ranjang berkali-kali,
!" teri
angat garang pagi itu. Makin Eren berontak, tenaga Tio makin kuat menahannya. Saat penyatuan itu kem
o, sehingga Tio kesal padanya. Tio merampas bantal guling dari tangan Eren, d
am, kamu sendiri yang minta aku cepat pul
u k
nya. Eren tidak sempat melakukan perlawanan, karena T
dengan Farhan, kenapa bisa dengan Tio? Siapa Tio
ihkan pandangannya ke arah lain. Tio memakai ba
ormal. Kenapa kamu yang datang, bukannya F
gan Farhan?" Tio ber
enikah dengan Farhan, bukan denga
Tio yang membuat Eren makin kesal, an
Eren malah jatuh. Tio tersenyum, sementara Eren meringis menahan sakit. Tio memberikan tan
han kabur dari pernikahannya sendiri," kata Ti
ku, masih saja cerewet!" Tio kala
ian tanpa perduli dengan tatapan m
? Keluar! Aku mau mema
kan direkam," ucap T
kan!" ger
kan makanan untuknya. Eren sama sekali tidak mau menerima makanan yang Tio bawakan
r!" uja
i ke mana? Mau minggat?" ta
," ucap Eren
gar," kata Tio
n cukup kencang, namun tetap tidak men