icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

TIME

Bab 4 eps 4

Jumlah Kata:1098    |    Dirilis Pada: 25/03/2022

tor A sedang diperbaiki. Sila

gan nada suara rendah, "Sejak

k sem

? Aku tidak m

evator A. Jadinya, elevat

Dia teman sekantor, tapi beda divisi. Dia sanga

sit. Aku mengakui bahwa dia seperti itu, tapi

kerja. Walau aku dengannya berbeda divisi, tapi

nekan tombol. Tidak lama setelahnya, pintu eleva

" tanya Gerald dengan jari telunj

an cepat ke elevator

a dua dan juga tiga, ruang

vator pun

ku karena tidak melihat tulisan

Aku sarankan padamu, jika pergi ke kantor lebih baik m

perti tadi kal

rambutku wangi dan masih sedikit basah." Ak

sang wajah tanda tanya, lalu t

kau tidak menungg

riak kesa

ku memukulnya dengan tasku, "Apa kau tahu? Bera

teriaknya samb

, karena takut terlambat pergi bekerja. Kau ma

lagi dengan Gerald, dia sangat s

berhenti memukulnya karena, badannya mula

ai dua. Aku berhenti memukulnya dan menatapnya de

ta maaf," katanya dengan

i ucapannya dan han

sungguh minta maaf. Tanganku tid

i sini." Dia menunju

jari kelingking di dekat telinganya, lalu mengedipkan salah satu

panku dan keluar dari elevator. Se

kesal. Aku akan mengacak-acak wajahny

ka sekali meledekku. membuatku kesal tet

n berjalan menuju ruangan sambil merogoh tas. Aku ingin mengeluark

an pintu ruangan, yang dimana itu ruangan ku. Aku menajamkan penglihatan ku, agar bisa melih

berdiri didepan pintu itu, manajerku P

menyapa manajer, "Sela

sapaanku tetapi, dia tidak melihat ke ara

ngos masuk ke dalam r

-masing baris terdapat lima meja ke arah kanan. L

edang menatap ke komputer kerja. Meski begitu, mereka sama se

ku mendengar suara Hanna memanggil namaku berulang kali.

lea

lea

lea

ngku, tapi aku tidak melihat Hana disana. Jika Hana

bingung. Aku tidak tahu keberadaan Hana. Namun, mataku justru te

ikannya dengan detail, siapa yang akan keluar dari kamar mandi. N

h darah. Rambutnya pun berwarna hitam dan panjang, tetapi acak-acakan. Wanita itu

ruangan pun menjadi sangat dingin. Rasanya, aku ingin segera lari dari

mbuatku berteriak ketakutan, "Ahh!!" Lalu

terkejut mendengar teriakanku, mereka lan

pa, Al

kau ke

itu

? Di

ata, aku mengarahkan tangan kanan

andinya,

ada di sebelahku. Namun, aku tidak berani membuka mataku.

ki berlari ke arahku. "Ada apa?" Ternyata,

ken

erteriak dan menunjuk

gar suara Hana dan Lauren

aku penasaran. Aku tidak mungkin terus-menerus menutup wajahku. Aku pun meli

at, kalau hantu bisa muncul dimana saja dan kapan saja, bukan hanya di

, Allea?" t

da kepala

tanya Laur

tu kama

un mendekati ke arah pintu kamar mandi. Mereka sangat

ese mendekat ke arahku dan bertanya, "T

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka