Wanita Pilihan Tuan Hugo
sayur yang penuh dengan barang dagangan. Dari dalam mobil itu, keluar dua orang pria tampan. Yang satu adalah pemilik mobil, satunya lagi adalah as
pria pemilik mobil mewah itu kepada d
m itu mengangguk."Sudah tuan.
tubuh. Dia juga membuka celana panjangnya dan membiarkan kakinya yang berbulu dibalut oleh celana pe
di dalam sebuah cup berbentuk mangkok. Hugo mencolek krim kecoklatan itu dan membalurkannya ke wajah dan tubuhnya yang tidak tertutupi baju dan celana. Seketika k
memegang mangkok krim memasangkan sebuah topi yang agak sobek di salah satu sisinya ke kepala Hugo. Kini Hugo s
*
di halaman sebuah rumah sederhana. Dari dalam rumah itu terdengar teriakan seorang
darnya?! Aku itu sudah mau berangkat
etelah telur dadar Dania diletakannya ke atas sebuah piring kecil, Citra segera membawanya
tehny
ubur ayah. Bagaimana kalau
lebar. "Maksud kamu aku yang sudah siap dengan busana kerja seperti ini harus meng
air putih saja. Aduh, nanti bubur ayah gosong lagi." Dani
dengan wajah merengut. "Bu, lihat kelakuan dia! Dia tid
t Citra benar-benar sibuk, dia pun berdiri dari duduknya. "Kalau begitu biar ibu saja yang buatka
bagai angin lalu. Yang terpenting sekarang perut ayahnya yang menderita stroke terisi dulu. Citra pun memasukkan bubur nasi yang telah masak ke dalam sebuah mangkuk yang kemudian ditamba
lu," bisik Citra di t
matanya yang jelas terlihat. Menyesal karena tidak bisa berbuat apa-apa meskipun
ika dia melakukan itu. Beberapa kali Citra meminta Aswin membuka mulutnya lebih lebar agar makanan leb
ayuuuuur! Sayu
ngsung menatap Aswin lekat. "Yah, aku beli
ngguk tanda
ayur. Abang tukang sayur satu ini memang idola ibu-ibu. Wajahnya yang tampan sebelas
nila?" tanya C
Mau berapa? Satu k
ilo saj
is Citra yang tidak membosankan. Entahlah, dia suka dengan kesederhanaan Citra. Dia tidak menyad
patah hati," ucap si ib
am saja jika mengetahuinya," balas Hugo juga dengan nada bercanda. Ini keluar dari karakter aslinya yang biasa
p wajah tampan Hugo. Oya, jika sedang menjadi pedagang sayur seperti ini, Hugo tidak
berdua cocok kok." Si ibu kembali menanggapi
u. "Apaan sih Ibu ini? Saya belum berpikir sampai ke sana. L
u itu malah bertanya. "Apa lagi
u ada laki-laki yang menerima
ar. Beberapa orang tidak mau tinggal bersama mertua sakit ya
ahut. Sahutan Hugo di luar dugaan siapa pun. Dan itu membua
.... Gerc
ua itu cocok. Gan
enakan kalau ada yang m
ia berkata jujur kalau belum siap untuk menikah. Menikah tidaklah se
ii
bil mengkilat hendak berbelok ke halaman rumah Citra. Itu adalah mobil Arpan, kekasihnya Dania yang seorang manager s
aan bagus, kekasihnya atasan di tempatnya bekerja. Say
ya itu mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Sedangkan dia? Hanya tamatan SMP saja. Dulu karena keterbatasan biaya, ayah dan ibu tiriny
usaha untuk ikhlas menerima. Dia yaki
ra itu. Dia tahu Citra sedih mendap
ti itu?" tanya Hugo kemudian. "Ki
erobak Hugo, menatapnya dengan wa
AMBU