icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

The Passion of an Actor

Bab 3 3

Jumlah Kata:1516    |    Dirilis Pada: 11/03/2022

adari se

kenapa se

aku

aku t

u mencari berita di gaweku dan benar semua informasi tent

san WhatsApp

aku kepayahan hanya untuk mengambil nafas panja

ran bening mem

ku katakan ba

ku tak ingin membuat orang tuaku bertanya, ma

engenal satu bulan menjadi istrinya sedikitpun aku tak tahu tentangnya. Kenapa kebahagiaanku

ta, setelah kepergian suamiku di keabadian? Apa aku sala

do

u tenggelam dalam rasa acuh lagi cuek yan

ur kemudian bangun normal kembali. Aku tetap terjaga

sholat malam. Di sujud ku rasa nyeri itu datang lagi cairan

di dada bersamaan memaksa meruntuhkan kesedihan ini. Air mataku seakan s

ngadu segala sesak yang menghimpi

embenamkan wajahku di sajadah disana tak teras

°

drt

ik benda pipih yang ku geleletakkan b

erpisah jarak dan tempat kerja. Vina bertugas di kantor pusat T

salamuala

alam calon

nuh semanga

a

mben nih telfon biasanya c

sahabat sendiri, mentang-men

ulu, gimana di Jepang

rtemen di Surabaya, makanya gue telpon elo, kata orang kantor lo ambi

ke tempat lo aja. Bang A

yusul besok karena masih ada kerjaan di

ke apartemen lo." Vina selalu tahu bahwa aku tak

i-hati ya,

tut

elepon

lam dulu kek kebi

*

taknya cukup dekat dengan rumahku. Akupun bercerita segala gundah gelisah ku. Tak ku sadari lebih terdengar semua ini cara m

aan lo, sudah ya b

mataku yang terus

seminggu yang lalu lo kir

wok aneh-aneh. Karena biasanya circle artis kan dunia he

' (denga

inya Ta' walaupun h

ejap dan bangun

u harus g

iku sakit, tapi acara pe

u haru

ku dipotong Vina denga

ik. Lo gak kasihan ortu lo, anak-anak lo, lebih-lebih

kini menerobos kembali di pipiku

Ucapku seraya mengai

mu disini

a, tenangin diri lo. Gue kawatir kalau

ku untuk pergi, nam

ndiri dulu ja

telingaku, sesampai di kamar hotel aku masih memikirkan

k bole

Mas Radit mas

tok

pintu membuyar

ar, sediki

Berdiri pria yang aku hindar

bali pintu tapi berhasi

ngan tenaganya akhirnya ku hentakan kakiku

sofa diikut

hatt aku semua gak kamu re

lingkan wajahku ke sembarang a

t aku, padahal kita kan mau ke spa k

n emosi yang mengumpul di kepala

mas sekar

kemarahan ya

uanya!" lanjut ku

yang seketika tersentak sedih kaget bercam

ini, aku gak akan dan gak akan pernah lakukan itu ngerti!

lagi." Titahku sambil berdiri dan mengangk

egang tanganku namun ku tepis

matanya memerah, ada tetesan ca

tingnya mengingat dia aktor lihay dalam bers

etika diambang pintu, sambil be

kahan ini didasari

anku pada pintu, terasa lunglai tak bertenaga akupun merosot t

, terasa perihnya hati ini. Biarkanlah aku

*

lama aku tertidur, kemudian keluar untuk membeli makan

ngganan ku berjarak 200 meter dari hotel, ku alihkan kakik

rena hatiku tak enak, ternyata di ujung sana ada segerombol pemuda yang serempak melihatku

temenin, diem aja, cantik halo." D

ngannya tubuhku bersender di tembok, aku menjerit sekuat tenaga, dan mereka tiba-tiba lari, entah ken

pertama yang tertangkap oleh mataku adalah Mas Radit

ata tertancap jarum infus yang su

tersadar. Saat ini aku sedang

dengan pergerakan

ah kamu udah

sama temen-temennya yang nolongin kamu da

kenapa aku

ara serak khas or

aja, jangan kawatir infusnya habis nanti bisa di

. Akhirnya aku tidur beberapa saat kemudian bangun, i

ukankah aku lagi marah sama dia bu

ur ternyata mas Radit sedan

ah kawatir, T

ak bisa jagain man

ajah bersalah sepertinya Mamah sedang me

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka